Camat Kobalima Timur Wens Leki, menyebut, selama bertugas di PLBN Motamasin, Fridus dan anggotanya kerap terlibat dalam bakti sosial dengan masyarakat.
Bakti sosial yang dimaksud, di antaranya pengobatan gratis kepada masyarakat dan juga membersihan badan jalan dari pusat kecamatan menuju PLBN Motamasin.
"Bahkan pada waktu Badai Seroja yang menerjang wilayah kami tahun 2021 lalu, Pak Fridus dan anggotanya bergerak cepat membantu masyarakat yang terdampak dengan mengevakuasi ke tempat yang aman dan memberikan bantuan beras serta makanan siap saji," ujar Wens.
Fridus pun, kerap rajin berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun aparat dari empat desa yang berbatasan langsung dengan Timor Leste yakni Desa Alas, Alas Selatan, Alas Utara dan Kotabiru.
Wens berharap, kerja sama yang telah dibangun selama ini bisa ditingkatkan lagi.
Sejak bertugas sebagai Kapospol Motamasin 5 Februari 2016, Fridus terlibat bersama sejumlah instansi termasuk Kepolisian Timor Leste, Unidade Patrolhamento de Frointeiras (UPF), menggelar patroli secara rutin di batas kedua negara.
Patroli itu, digelar untuk mengecek patok batas negara. Termasuk juga, para pelintas batas negara yang kerap masuk melalui jalur ilegal.
Fridus mengaku, selama bertugas dia telah mengamankan sekitar 40 warga Timor Leste yang masuk ke Indonesia tanpa membawa dokumen resmi.
Baca juga: Kisah Polisi di Perbatasan RI-Timor Leste, Olah Lahan Tidur untuk Tanaman Tomat
"Setelah diamankan, puluhan warga Timor Leste ini kita serahkan ke pihak Imigrasi untuk dideportasi ke negara mereka," ujar dia.
Sebelum menyerahkan ke pihak Imigrasi, Fridus selalu berpesan kepada pelintas batas ilegal, agar selalu mengurus dokumen berupa paspor jika ingin masuk ke Indonesia.
Selain pelintas batas, ada juga ternak milik warga Timor Leste yang kerap masuk Indonesia.
"Khusus untuk hewan seperti sapi yang masuk ke Indonesia, kita sepakat untuk hubungi petugas Timor Leste, agar dikembalikan ke pemiliknya," kata Fridus.
Menurut Fridus, hubungan pihaknya dengan aparat dan warga Timor Leste di perbatasan tetap terjalin dengan baik sampai sekarang.
Kebaikan Fridus yang ditanam untuk warga perbatasan dan Timor Leste, akhirnya diganjar dengan karir yang mulai menanjak.
Pada 3 Maret 2022 lalu, ayah lima orang anak itu dapat kesempatan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Dia memeroleh jatah sekolah pendidikan calon perwira melalui program Kapolri untuk anggota yang berprestasi.
Baca juga: Kisah Polisi di Lamongan Rawat Ratusan ODGJ, Bermula Gunakan Uang Tunjangan
"Saya dapat penghargaan dari Bapa Kapolri, karena sudah lama tugas di batas negara dan mampu sinergi dengan instansi di perbatasan. Kami melayani masyarakat tanpa ada masalah selama bertugas," ungkap dia.
Kemudian, 3 Oktober 2022, dia dilantik di Sektupa Lemdiklat Polri oleh Kapolri dengan pangkat Ipda.
Kini, Fridus telah menyandang satu balok di pundaknya dan siap melaksanakan penugasan yang baru.
Bagi dia, polisi tidak hanya melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, tapi juga harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.