KOMPAS.com - AH (21), seorang santri di Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sempat koma selama 2 pekan setelah dibakar rekannya sendiri sesama santri, MI (20).
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/8/2022).
Sebelumnya pada Minggu (14/8/2022) malam, MI yang bertugas sebagai keamanan pondok memeriksa kamar-kamar santri termasuk menertibkan santri yang memakai ponsel.
Biasanya penertiban dilakukan setiap pukul 00.00 WIB. Namun karena ada miskomunikasi, hari itu pihak keamanan pondok, MI sudah meminta ponsel kepada korban pada pukul pukul 18.00 WIB.
Namun permintaan MI ditolak oleh oleh AH.
Keesokan harinya, Senin (15/8/2022), MI menemukan puntung rokok di kamarnya dan ia pun mencurigai AH yang melakukan hal tersebut.
Hal tersebut membuat MI marah dan diduga berniat balas dendam ke AH. Ia pun membeli bensin Pertalite di sekitar pondok. Lalu ia mendatangi kamar korban.
Saat itu AH tidur bersama dengan tiga rekannya. Tanpa banyak bicara, MI menyiram Pertalite ke tubuh AH dan menyulutnya denga api.
Akibat kejadian tersebut korban AH mengalami luka bakar hingga 80 persen. Sementara pelaku juga kena sulutan api di bagian kaki dan satu santri lain juga mengalami luka bakar saat akan menyelamatkan korban.
Setelah kejadian tersebut, keluarga AH membuat laporan ke polisi. Pelaku pun ditangkap di Tuban, Jawa Timur pada 16 Agustus 2022 atau sehari setelah kejadian.
Sementara itu korban yang mengalami luka bakar dirawat intensif di RS Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.
Walau sudah dirawat selama satu bulan, kondisi AH belum pulih. Hal tersebut disampaikan kakak korban, Ahmad Muzaki.
"Sudah 45 hari lebih di rumah sakit," tuturnya, Sabtu (1/10/2022).
Dia menyebut adiknya sempat koma selama dua minggu setelah menjalani operasi.
"Sekarang ini kondisinya sudah lebih membaik, dan akan menjalani operasi cangkok kulit," beber dia.
Baca juga: Aksi Nekat Santri di Rembang Bakar Temannya, Pelaku Diduga Ingin Balas Dendam, Ini Kronologinya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.