Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Santri Bakar Santri di Rembang, Pelaku Siram Pertalite ke Korban yang Tidur

Kompas.com - 01/10/2022, 20:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AH (21), seorang santri di Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sempat koma selama 2 pekan setelah dibakar rekannya sendiri sesama santri, MI (20).

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/8/2022).

Sebelumnya pada Minggu (14/8/2022) malam, MI yang bertugas sebagai keamanan pondok memeriksa kamar-kamar santri termasuk menertibkan santri yang memakai ponsel.

Biasanya penertiban dilakukan setiap pukul 00.00 WIB. Namun karena ada miskomunikasi, hari itu pihak keamanan pondok, MI sudah meminta ponsel kepada korban pada pukul pukul 18.00 WIB.

Namun permintaan MI ditolak oleh oleh AH.

Baca juga: Buntut Aksi Nekat MI Bakar Temannya Sesama Santri, Korban Alami Luka Bakar 80 Persen dan Sudah 45 Hari Dirawat Intensif

Keesokan harinya, Senin (15/8/2022), MI menemukan puntung rokok di kamarnya dan ia pun mencurigai AH yang melakukan hal tersebut.

Hal tersebut membuat MI marah dan diduga berniat balas dendam ke AH. Ia pun membeli bensin Pertalite di sekitar pondok. Lalu ia mendatangi kamar korban.

Saat itu AH tidur bersama dengan tiga rekannya. Tanpa banyak bicara, MI menyiram Pertalite ke tubuh AH dan menyulutnya denga api.

Akibat kejadian tersebut korban AH mengalami luka bakar hingga 80 persen. Sementara pelaku juga kena sulutan api di bagian kaki dan satu santri lain juga mengalami luka bakar saat akan menyelamatkan korban.

Setelah kejadian tersebut, keluarga AH membuat laporan ke polisi. Pelaku pun ditangkap di Tuban, Jawa Timur pada 16 Agustus 2022 atau sehari setelah kejadian.

Baca juga: Santri Bakar Santri di Rembang, Korban Alami Luka Bakar Hampir 80 Persen, Sempat Koma Selama 2 Minggu

Sementara itu korban yang mengalami luka bakar dirawat intensif di RS Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.

Walau sudah dirawat selama satu bulan, kondisi AH belum pulih. Hal tersebut disampaikan kakak korban, Ahmad Muzaki.

"Sudah 45 hari lebih di rumah sakit," tuturnya, Sabtu (1/10/2022).

Dia menyebut adiknya sempat koma selama dua minggu setelah menjalani operasi.

"Sekarang ini kondisinya sudah lebih membaik, dan akan menjalani operasi cangkok kulit," beber dia.

Baca juga: Aksi Nekat Santri di Rembang Bakar Temannya, Pelaku Diduga Ingin Balas Dendam, Ini Kronologinya

Ahmad menerangkan, atas kejadian yang dialami adiknya, keluarga meminta polisi untuk memproses hukum pelaku sesuai regulasi.

"Harapannya pelaku dihukum seumur hidup," jelasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Hery Dwi Utomo mengatakan, sebelum kejadian, pelaku sudah ada permasalahan dengan korban.

"Memang sudah ada permasalah dengan korban sehingga dia langsung bahwa instingnya yang melakukan itu adalah korban," kata dia.

Baca juga: Santri Bakar Santri di Rembang, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

"Saat itulah dia membeli pertalite di sekitar pondok kemudian bawa korek api langsung naik ke atas kemudian melakukan pembakaran terhadap korban," kata Hery,

Ia juga mengatakan setelah menerima laporan, petugas langsung melakukan olah TKP dan memeriksa beberapa saksi dan pihak pondok.

"Tersangka pun berhasil diamankan di Jatirogo, Tuban pada Selasa (16/8) sekitar pukul 22.00 WIB," terang dia.

SUMBER: KOMPAS.com Aria Rusta Yuli Pradana | Editor : Reni Susanti, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com