KOMPAS.com - Enam warga Suku Baduy, Banten, meninggal dunia dalam sebulan terakhir.
Sebelum meninggal, keenam warga tersebut mengalami gejala batuk, pilek, dan diare.
Baca juga: 6 Warga Suku Baduy Meninggal secara Misterius, 4 di Antaranya Masih Balita
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, dr Firman Rahmatullah mengatakan, tenaga kesehatan telah turun ke perkampungan suku adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, untuk mengambil sampel darah.
Baca juga: Mengenal Suku Baduy, dari Asal Usul hingga Tradisi
Dari data yang didapatkan sementara, keenam warga yang meninggal itu bukan disebabkan karena DBD.
Pihak Dinkes Lebak juga memastikan bahwa di kawasan Baduy tidak ditemukan adanya penyakit menular.
Keyakinan itu setelah Nakes melakukan penyisiran di beberapa kampung.
"Dari informasi yang beredar, disebabkan karena penyakit DBD, tetapi dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan dan trombosit mereka juga tinggi, serta tidak seperti yang terkena DBD," katanya, dikutip dari TribunBanten, Selasa (13/9/2022).
Saat ini pihak Dinkes Lebak masih menunggu hasil sempel keluar.
Sebelumnya diberitakan, enam warga Baduy meninggal dunia dalam sebulan terakhir.
Keenam warga tersebut terdiri dari empat balita yang berasal dari Baduy Dalam dan Baduy Luar serta dua orang dewasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.