KOMPAS.com - Wanita suku Mentawai di Pulau Siberut, Sumatera Barat, memiliki tradisi kerik gigi atau meruncingkan gigi.
Tradisi yang sudah turun temurun itu dipercayai menjadi salah satu tanda seorang wanita menginjak usia dewasa.
Selain itu, tradisi tersebut juga dipercaya membuat wanita lebih cantik dan menawan.
Baca juga: Update Gempa M 6,1 Guncang Mentawai, Dua Orang Luka-luka dan Warga Mengungsi
Dikutip dari artikel di situs nationalgeographic.grid.id pada tanggal 18 September 2018, gigi yang dikerik atau diruncingkan tidak hanya satu gigi saja, melainkan semua (23) gigi mereka harus dikerik.
Alat yang digunakan untuk meruncingkan gigi biasanya terbuat besi atau kayu.
Selain itu, selama proses pengerikan, wanita suku Mentawai tidak dibius seperti yang dilakukan oleh dokter gigi bila akan melakukan pencabutan gigi.
"Sekarang gigi saya tajam dan saya terlihat lebih cantik. Ini untuk suami saya, jadi dia tidak akan meninggalkan saya,” ujarnya saat itu.
Baca juga: Mengenal Suku Mentawai, dari Sejarah hingga Kebudayaan
Menurut keyakinan suku Mentawai, manusia memiliki dua wujud, yaitu arwah dan tubuh yang tidak akan binasa.
Apabila mereka tidak puas dengan penampilan fisiknya, mereka akan terkena penyakit dan ditarik ke dunia lain.
Kepercayaan tersebut membuat warga suku Mentawai menghiasi tubuh mereka dengan tato dan merubah bentuk gigi. Tujuannya adalah membuat jiwa mereka selalu bahagia dan panjang umur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.