Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Politisi Itu Harus Punya Karya, Tak Cukup Hanya Berwacana

Kompas.com - 08/09/2022, 00:00 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai sebuah daerah yang memiliki identitas kuat akan sangat mudah membangun peradaban dan perekonomian masyarakat.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi ini diundang sebagai pembicara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Purwakarta.

Dalam acara itu, Kang Dedi memaparkan filosofi pembangunan berkarakter yang ia bangun saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode.

Seperti diketahui sebelum menjadi Anggota DPR RI, Kang Dedi pernah duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, satu periode sebagai Wakil Bupati Purwakarta dan dua periode tepatnya 2008-2018 ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

Baca juga: Kaur di Purwakarta Gelapkan Dana Desa Demi Bayar Tagihan Pinjol

Selama menjabat ia telah mewujudkan Purwakarta Istimewa dengan sembilan langkah pembangunan berkarakter.

Berkat hal tersebut Purwakarta yang dulu disebut kota pensiun, kini dikenal sebagai kabupaten yang memiliki identitas kuat dalam segala hal.

Menurut Kang Dedi, setiap daerah yang memiliki karakter atau identitas yang kuat akan sangat mudah membangun peradaban dan perekonomian masyarakat.

“Para politisi dan para pemimpin harus sangat memahami filosofi dasar setiap wilayah yang dipimpinnya agar pembangunan bisa mengarah pada terbentuknya identitas wilayah,” ujar Kang Dedi Mulyadi, Rabu (7/9/2022).

Pria yang juga wakil ketua Komisi IV DPR RI itu juga menilai identitas wilayah bertentangan dengan politik identitas.

Sebagai politisi, kata Dedi, ia kerap membuat sebuah disertasi dalam wujud karya ilmiah yang nyata. Seperti halnya saat mewujudkan pembangunan berkarakter Purwakarta Istimewa.

“Sebagai politisi saya telah membuat sebuah disertasi dalam wujud karya ilmiah yang nyata. Dulu ketika saya jadi bupati yaitu kerangka pembangunan Purwakarta berkarakter yang memiliki tagline Purwakarta Istimewa,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Baginya, seorang politisi yang memiliki ideologi pasti memiliki rasa haus dalam melahirkan sebuah karya. Maka karya tersebut perlahan tapi pasti akan diwujudkan.

Seperti halnya kini Kang Dedi Mulyadi mengaku semenjak duduk sebagai anggota DPR RI mencoba mempresentasikan karya nyata dengan membangun kampung halamannya yang kini dikenal sebagai Lembur Pakuan di Kabupaten Subang.

Lembur Pakuan tersebut disebutnya sebagai karya kecil dalam mewujudkan visi dan gagasannya selama menjalani rapat-rapat bersama para mitra kerja di DPR RI.

“Sehingga saya punya karya nyata dengan ekosistem ekonomi yang dikembangkan di kampung itu. Lembur Pakuan merupakan salah satu riset dari imajinasi saya tentang Desa Penglipuran di Bali,” kata Dedi.

Baca juga: Anggota DPRD Purwakarta yang Nyabu Diserahkan ke BNN

Sehingga ia menilai di era seperti saat ini sosok politisi atau pemimpin jika tak memiliki dasar ideologi maka dianggap gagal.

“Salah arah pembangunan sering kali disebabkan karena kegagalan seorang pemimpin yang tidak punya visi. Maka politisi itu mereka harus punya karya, tak cukup hanya berwacana,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com