Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Christina, Sukses Bisnis Bakso Udang, Dipromosikan Ganjar hingga Dapat Omzet Rp 15 juta Per Bulan

Kompas.com - 02/09/2022, 23:54 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bau udang begitu terasa saat memasuki rumah Christina Agustine, pemilik usaha tahu bakso udang di Kaliwiru, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dengan cekatan, dia menata satu per satu tahu bakso udang ke dalam sebuah wadah yang akan dikirim ke beberapa daerah. 

Kini dalam satu minggu saja Christina bisa memproduksi 50-70 boks tahu bakso udang dengan omzet puluhan juta setiap bulan.

"Puji Tuhan, alhamdulillah sekarang sudah bisa berjalan bisnis saya," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Kisah Indah, Anak Loper Koran yang Lulus Cum Laude dari UGM

Dia menceritakan, pertama kali berbisnis sejak tahun 2019. Awalnya tahu bakso udang itu dia buat untuk bekal anaknya sekolah. Dari situ banyak teman-teman anaknya yang menyukai tahu bakso udang tersebut. 

Setelah, itu tiba-tiba banyak wali murid yang pesan tahu bakso udang kepadanya. Semenjak itu, Christina mulai serius untuk memproduksi tahu bakso udang tersebut.

"Karena tidak berpikir untuk dijual, awalnya saya menjual produk ini juga tanpa merek, tanpa stiker dan info nomor handphone," ujarnya.

Di tahun yang sama, dalam satu minggu dia sudah bisa memproduksi tahu bakso udang sebanyak 2 hingga 3 kilogram. Hal itu membuatnya semakin bersemangat hingga 2020.

Lalu pada tahun 2021 bisnisnya mulai terganggu karena pandemi Covid-19. Pasalnya, tak ada aktivitas sekolah, sehingga membuat wali murid memesan tahu bakso udang berkurang.

"Ditambah saat itu suami saya terkena pengurangan karyawan di perusahaannya. Mengerikan kondisi perekonomian keluarga saat itu," katanya sambil mengingat-ingat.

Ketika suaminya terkena PHK, otomatis perekonomian keluarga lumpuh. Padahal uang sekolah tetap harus dibayar. Hal itu membuatnya semakin terdesak.

"Ditambah harus ada wifi di rumah untuk menunjang belajar daring setiap bulan, cicilan motor direlaksasi, rekening listrik, air tidak bisa ditunda pembayarannya," keluhnya.

Bikin dapur produksi

Karena uang tabungan semakin menipis, akhirnya Christina dan suaminya bertekad untuk menekuni bisnis tahu bakso udang tersebut.

"Karena sekolah sepi, akhirnya kita coba memasarkan melalui online," katanya.

Dia nekad mengambil keputusan yang berisiko, yaitu dengan menggunakan uang tabungan untuk membuat dapur produksi di rumahnya.

"Karena tabungan belum cukup, kita juga mengajukan pinjaman Rp 25 juta ke saudara," jelasnya.

Sejak saat itu, dia juga mulai mengurus izin usaha tahu bakso udang miliknya untuk mematuhi administrasi.

Baca juga: Kisah Suwandi, Dalang Tunanetra Asal Banyumas, Mencoba Bangkit Setelah Aset Habis untuk Berobat

"Dari situ bisnis saya semakin berkembang," paparnya.

Saat ini, bisnisnya dalam satu bulan sudah mempunyai omzet Rp 15 juta. Pemesanan tahu bakso udang miliknya juga sudah skala nasional.

"Sekarang kita sudah mengirim ke Jabotabek, Bandung, Surabaya, Malang, Cilacap, Jogja, Solo, Salatiga, Kudus, Pati, Demak dan Ungaran," paparnya.

Selain mengirim tahu bakso udang ke beberapa daerah, uang Rp 25 juta yang sempat dia pinjam dari keluarganya sudah terbayar.

"Pinjaman sudah terbayar lancar, sekarang tidak ada tunggakan," ujarnya.

Dipromosikan Ganjar Pronowo lewat Instagram

Jerih payah Christina pun terbayar tuntas saat akun jualannya di-repost media sosial Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pasalnya, setelah akun jualannya di-repost orang nomor satu di Jawa Tengah itu melalui Lapak Ganjar, dagangannya semakin laris.

"Awalnya saya kirim foto saya, berupa foto produk saya. Tag Pak Ganjar dan nomor WA (WhatsApps) saya, kemudian di-repost di Lapak Ganjar,” ungkapnya.

Menurutnya, setelah mengikuti Lapak Ganjar penjualan tahu bakso udang miliknya meningkatkan signifikan. Terutama pemesan dari luar kota.

Baca juga: Kisah Anita, Guru TK yang Menyambi Jadi Tukang Ojek demi Menyambung Hidup

"Setelah ikut Lapak Ganjar memang permintaan dari luar kota meningkat, ujarnya.

Selain pesanan dari luar kota, Christina juga banyak mendapatkan tawaran reseller dari beberapa daerah seperti Surakarta dan Cilacap. Hal itu membuatnya semakin bersemangat.

"Reseller produk saya dari luar kota bermunculan, seperti di Surakarta, Cilacap dan lainnya," imbuhnya.

Omzet tahu bakso akhirnya bertambah karena pemesanan dari luar kota seperti Yogyakarta, Pati, Kudus, Ungaran, Salatiga, Bekasi, Bandung (Jabar), Jakarta, hingga Surabaya (Jatim) semakin banyak.

“Ternayata pada tahu produk saya dari program Lapak Ganjar itu,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com