BANYUMAS, KOMPAS.com - Suwandi, demikian nama lengkap pria kelahiran tahun 1972 ini.
Ia tinggal di sebuah rumah sederhana yang berada di Desa Kalikidang, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Suwandi dahulu merupakan orang yang cukup berada. Kesehariannya berjualan tahu di pasar. Bahkan sempat memiliki pabrik tahu di dekat rumahnya.
Baca juga: Cerita Sigit, Dalang Asal Kendal yang Main di Swiss dan Jerman, Pernah Lupa Bawa Wayang Rahwana
Selain itu, bapak empat anak ini juga berprofesi sebagai dalang yang cukup dikenal masyarakat Banyumas.
"Dulu sering pentas, bisa dikatakan laris. Dalam sebulan bisa tiga sampai lima kali pentas. Pentasnya masih di sekitar Banyumas saja," kata Suwandi saat ditemui di rumahnya, Kamis (1/9/2022).
Pemilik nama panggung Ki Suwandi Abdi Carito ini juga pernah pentas bersama Bupati Banyumas periode 2008-2013, Mardjoko.
Namun sekitar tahun 2014, ketika sedang berjualan di pasar Suwandi tiba-tiba mengalami pusing.
"Awalnya hanya pusing waktu jualan di pasar," tutur bapak empat anak ini.
Baca juga: Saat Dalang Cilik Perempuan Sambut Kedatangan Menteri Sandi di Lombok Barat
Perlahan kesehatan matanya mulai terganggu. Bahkan, lama-kelamaan matanya tidak bisa untuk melihat sama sekali.
Sejak saat itu, Suwandi memilih berhenti dari segala aktivitas, termasuk mendalang. Ia memilih fokus untuk menjalani pengobatan.
"Saya berobat ke mana-mana malah tambah tidak bisa melihat. Tadinya masih ada sedikit cahaya, sekarang seperti tertutup kabut putih," ujar Suwandi.
Saat itu, dokter memvonis Suwandi mengalami gangguan saraf pada matanya.
Suwandi bercerita, pernah berobat ke sejumlah rumah sakit di berbagai kota. Pengobatan alternatif pun dilakoni.
Saking inginnya bisa melihat kembali, Suwandi rela menjual rumah di tepi jalan desa dan barang-barang berharga lainnya untuk biaya pengobatan.
"Pokoknya apa yang saya punya dijual semua untuk berobat, dari dokter sampai pengobatan alternatif," ungkap Suwandi.