Hilman menerangkan, anak-anak itu bisa tetap bermain dengan temannya secara normal, sebab penularan hanya bisa terjadi akibat transfusi darah, hubungan seks, dan ibu menyusui.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya mengatakan, angka kematian ODHA di Cianjur pada 2021 mencapai 74 orang dan 19 orang pada tahun 2022.
"Jadi selama 2021 hingga 2022 ini totalnya ada 93 ODHA yang meninggal," kata Frida, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (31/8/2022).
Dari jumlah tersebut, menurut Frida, enam orang di antaranya berusia 1-14 tahun dan dua orang berumur 15-19 tahun.
Baca juga: Dalam 30 Tahun, 2.052 Orang di Karawang Terjangkit HIV/AIDS, Penyebabnya Didominasi Seks Bebas
Frida membeberkan, kebanyakan anak yang positif HIV/AIDS mengidap penyakit tersebut sejak lahir karena tertular dari orangtuanya.
"Untuk kasus anak ini biasanya disebabkan orangtua, terutama kaum pria yang sering 'jajan'. Akibatnya istrinya juga terpapar, kemudian mengandung sehingga anaknya juga kemungkinan besar tertular," ujar Frida.
"Akibatnya anak tersebut juga harus menanggung dampak dari perbuatan orang tuanya, terlahir dengan HIV/AIDS," paparnya.
Frida berharap, calon orangtua lebih dulu memeriksakan kesehatannya sebelum memutuskan untuk mempunyai anak.
"Jangan sampai melakukan seks bebas, karena perbuatan tersebut bisa berdampak yang luas, termasuk kasus HIV/AIDS pada anak. Segerakan cek diri, test HIV/AIDS, sehingga kalau sudah terdeteksi dini bisa diminimalisasi penularan HIV/AIDS pada keluarga, terutama pada anak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.