Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Murid SD di Cianjur Tertular HIV/AIDS dari Orangtuanya, KPA Jamin Pasokan Obat

Kompas.com - 31/08/2022, 17:42 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - 12 murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), dinyatakan positif mengidap HIV.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur menyampaikan bahwa belasan anak SD tersebut tertular penyakit HIV dari orangtuanya.

"Terdata sebanyak 12 siswa yang tersebar di sejumlah SD di Kabupaten Cianjur. Mereka terpapar dari orangtuanya masing-masing," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur, Hilman, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (31/8/2022).

"Mereka terpapar sejak lahir yang ditularkan dari orangtuanya. Kasus IRT (ibu rumah tangga) yang positif HIV di Cianjur sendiri memang terbliang tinggi. Rata-rata mereka (IRT) tertular dari suaminya," imbuhnya.

Baca juga: Benarkah Poligami Bisa Menekan Penyebaran Penyakit HIV/AIDS?

Hilman mengatakan, 12 anak SD yang terpapar HIV di Cianjur rata-rata berusia 10 hingga 12 tahun atau kelas 5 dan 6 SD.

12 anak SD itu diketahui tertular HIV setelah melakukan pemeriksaan VCT yang dilaksanakan secara sukarela.

Dia mengungkapkan, anak-anak tersebut berasal dari keluarga dengan tingkat finansial rendah. Mereka pun saat ini tinggal bersama kakek dan nenek, atau kerabat dari orangtuanya.

"Sebagian besar dari siswa yang terpapar ini merupakan anak yatim piatu, karena orang tuanya sudah meninggal karena Aids," ujar Hilman.

Dia menyampaikan, kondisi 12 murid SD itu cukup sehat meski mereka tidak mengetahui bahwa dirinya ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).

Baca juga: Sebut Poligami Solusi Atasi HIV/AIDS, Wagub Jabar: Saya Minta Maaf, Itu Pendapat Pribadi

Hilman menuturkan, selain membuka donasi untuk membantu pemenuhan kebutuhan sekolah dan kehidupan mereka sehari-hari, pihak KPA juga menyediakan obat untuk dikonsumsi secara rutin oleh para anak-anak tersebut.

"Alhamdulilah ada warga yang bersedia membantu secara rutin, baik bantuan uang, juga kebutuhan sehari-hari, seperti paket sembako," terangnya.

Sementara itu, Pengelola Program KPA Kabupaten Cianjur, Silmi Kaffah menyampaikan, kasus HIV/AIDS di Cianjur hingga Juni tahun 2022 berjumlah 119 orang.

"Sepanjang 2021 ada 109 orang. Sekarang baru setengah jalan (2022) angkanya sudah mencapai 119 orang, dan diprediksi terus naik sampai akhir tahun," ungkapnya.

Arahan Dinkes dan KPA

Hilman mengatakan, upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari 12 murid SD itu telah disampaikan secara humanis dan personal kepada pihak keluarga.

Baca juga: Wagub Jabar Uu Minta Maaf Usai Sebut Poligami Solusi Atasi HIV/AIDS

"Tentu hal itu sudah kami perhatikan sebelumnya, dan hari ini bersama dengan Kemensos kami sudah melakukan assesment keperluan terhadap lima orang anak, besok dilanjut sisanya yang tujuh orang anak," jelasnya.

Hilman menerangkan, anak-anak itu bisa tetap bermain dengan temannya secara normal, sebab penularan hanya bisa terjadi akibat transfusi darah, hubungan seks, dan ibu menyusui.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya mengatakan, angka kematian ODHA di Cianjur pada 2021 mencapai 74 orang dan 19 orang pada tahun 2022.

"Jadi selama 2021 hingga 2022 ini totalnya ada 93 ODHA yang meninggal," kata Frida, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (31/8/2022).

Dari jumlah tersebut, menurut Frida, enam orang di antaranya berusia 1-14 tahun dan dua orang berumur 15-19 tahun.

Baca juga: Dalam 30 Tahun, 2.052 Orang di Karawang Terjangkit HIV/AIDS, Penyebabnya Didominasi Seks Bebas

Frida membeberkan, kebanyakan anak yang positif HIV/AIDS mengidap penyakit tersebut sejak lahir karena tertular dari orangtuanya.

"Untuk kasus anak ini biasanya disebabkan orangtua, terutama kaum pria yang sering 'jajan'. Akibatnya istrinya juga terpapar, kemudian mengandung sehingga anaknya juga kemungkinan besar tertular," ujar Frida.

"Akibatnya anak tersebut juga harus menanggung dampak dari perbuatan orang tuanya, terlahir dengan HIV/AIDS," paparnya.

Frida berharap, calon orangtua lebih dulu memeriksakan kesehatannya sebelum memutuskan untuk mempunyai anak.

"Jangan sampai melakukan seks bebas, karena perbuatan tersebut bisa berdampak yang luas, termasuk kasus HIV/AIDS pada anak. Segerakan cek diri, test HIV/AIDS, sehingga kalau sudah terdeteksi dini bisa diminimalisasi penularan HIV/AIDS pada keluarga, terutama pada anak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com