Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa Gadis Difabel di Hutan, 1 Mahasiswa dan 3 Pelajar SMA Ditangkap Polisi

Kompas.com - 26/08/2022, 12:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap empat pemuda karena memerkosa MN (20), seorang gadis penyandang difabel.

Kepala Kepolisian Resor TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, mengatakan, para pelaku tersebut ternyata berstatus mahasiswa dan pelajar SMA.

Baca juga: Kisah Asmara Masa SMA Berujung Vonis Hukuman Mati

Para pelaku yakni RB alias Roges (mahasiswa) dan tiga pelajar SMA yakni KBS alias WS  (15), IAS (18) dan AABF (17).

"Kejadian pemerkosaan itu pada Senin (15/8/2022) lalu dan empat pelaku kita tangkap kemarin, Kamis (25/8/3/2023)," ujar Gusti, kepada Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Kronologi

Gusti menuturkan, kejadian itu bermula sekitar pukul 16.00 Wita, korban keluar dari rumah di Kelurahan Nunumeu, Kecamatan Kota Soe, TTS

Korban berjalan kaki hendak menuju ke Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, TTS untuk mengikuti orangtuanya yang berada di acara pesta.

Satu jam kemudian atau sekitar pukul 17.00 Wita, korban tiba di jalan raya dekat hutan kilometer 7 yang berdekatan dengan rumah para pelaku.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 25 Agustus 2022

Saat itu korban diganggu dan diikuti dari belakang oleh pelaku RB.

"RB yang tidak memakai baju mengikuti korban dan menawarkan diri mengantar korban," ujar Gusti.

Baca juga: 300 Warga di Kabupaten TTS Mengungsi karena Terdampak Longsor


Ajakan RB, ditolak korban dan terus berjalan tanpa merespons para pelaku.

Karena ditolak, RB kemudian kembali mengambil sepeda motor dan mengikuti korban, lalu ia menarik korban dan menyuruhnya untuk naik ke atas sepeda motor.

Setelah itu terlapor RB memutar balik sepeda motor tersebut dan kembali ke hutan kilometer 7 di Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat,TTS.

"Pelaku RB langsung membawa korban ke dalam hutan. Saat itu, RB mengajak tiga pelaku lainnya," kata Gusti.

Saat berada di dalam hutan, para pelaku yang saat itu membawa parang, langsung mengancam akan membunuh korban, jika tidak menuruti permintaan para pelaku.

"RB lalu membuka  pakaian korban dan memerkosanya. Aksi RB diikuti tiga tersangka lainnya yang memerkosa korban secara bergiliran," kata dia.

Baca juga: Anak yang Bunuh Ibu Kandung di TTS Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Lapor polisi

Setelah memerkosa korban, para pelaku lantas menahan sebuah truk dan menyuruh korban menumpang mobil itu menuju ke Batu Putih, Kabupaten TTS.

Di Batu Putih barulah orangtua korban mendapat informasi melalui telepon dari kerabat, kalau korban sedang diamankan di Kepolisian Sektor Amanuban Barat.

Ayah dan ibu korban, langsung ke Polsek Amanuban Barat di Batu Putih, untuk menjemput korban.

Korban dan orangtua kemudian melaporkan kasus ini Polres TTS untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Usai menerima laporan, polisi lalu mengejar para pelaku yang sempat kabur.

Baca juga: Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Sopir Angkot di NTT: Tarif Penumpang Ikut Naik

Akhirnya para pelaku ditangkap di Desa Tubuhue, Kecamatan Amananuban Barat.

"Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman dan penyelidikan karena 3 pelaku lainnya masih termasuk remaja anak di bawah umur," ujar Gusti.

Sedangkan RB sebagai pelaku utama tetap diproses hukum, karena usianya 33 tahun.

"Kini para pelaku sudah kita tahan untuk diproses lebih lanjut," kata Gusti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com