KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 300 warga atau 91 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman, usai rumah mereka terkena longsor.
Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, mengatakan, kejadian longsor menerjang sejumlah desa di wilayah itu pada pekan lalu.
Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di NTT, Kesal Tidak Disiapkan Makan
Menurut Epy, sapaan akrab Egusem, 300 warga yang mengungsi itu berasal dari 10 desa yakni Desa Bele, Fenun, Fatu'ulan, Nekmese, Lanu, Enonapi, Napi, Naileu, Sunu dan Fat.
"Mereka saat ini mengungsi ke beberapa titik yang lebih aman," ujar Epy, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (11/7/2022) malam.
Epy menyebutkan, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS saat ini masih mendata secara detail warga yang terdampak longsor.
Namun lanjut Epy, ada satu lokasi yang belum dijangkau oleh petugas BPBD yakni di Desa Bele, Kecamatan Kie. Di lokasi itu kata Epy, diperkirakan ada 71 warga yang mengungsi.
Baca juga: Pemprov NTT Sebut Kenaikan Tiket TN Komodo Melalui Proses Kajian
Untuk membuka akses ke lokasi longsor di Desa Bele, Dinas PUPR sedang memobilisasi peralatan berat menuju ke sana.
"Kira-kira besok siang, lokasinya sudah bisa dijangkau," ungkap Epy.
Baca juga: Alasan Anak Bunuh Ibu Kandung di TTS, Kesal karena Tak Ada Makanan Saat Lapar
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.