Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Izin Dewan Adat, Helikopter yang Digembok di Manokwari Kembali Beroperasi

Kompas.com - 19/08/2022, 11:21 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Helikopter jenis AS 350 B3 yang digembok di SP III, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, akhirnya bisa beroperasi kembali. Hal ini setelah Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai memfasilitasi pertemuan untuk menyelesaikan persoalan itu.

Pertemuan penyelesaian permasalahan ini dihadiri oleh berbagai pihak, terutama CV Salemo Raya yang mengoperasikan helikopter jenis AS 350 B3 yang dikelola oleh Haji Akbar. Selain itu, pertemuan itu juga dihadiri oleh perwakilan Dominggus Mandacan Center (DMC), perwakilan kepala suku dari tiga tokoh di Papua Barat dan para pemilik hak ulayat lokasi pengoperasian helikopter.

Baca juga: Tak Kantongi Izin Adat, Helikopter di Manokwari Digembok Dewan Adat Doberai Papua Barat

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Ketua DAP Doberai, Keliopas Meidodga. Pertemuan berlangsung di Kantor DAP Doberai di Jalan Taman Makam Pahlawan, Sanggeng, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (18/8/2022).

Selaku Ketua DAP Doberai, Keliopas Meidodga meminta agar setiap perusahaan, baik PT maupun CV yang datang dari luar dan beroperasi di wilayah adat Doberai, harus menghargai dan menghormati manusia dan tanah pemilik hak ulayat yang ada di Kabupaten Manokwari.

Baca juga: Helikopter Mulai Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Hutan di Rokan Hulu

"Siapapun perusahaan yang datang ke wilayah adat Doberai harus menghargai dan mengormati pemilik hak ulayat setempat," tegasnya dalam arahan yang berlangsung di Kantor DAP Doberai.

Keliopas meminta kepada setiap perusahaan yang datang dari luar Papua Barat di Manokwari agar berkoordinasi dan komunikasi kepada DAP dan para kepala suku serta pemilik hak ulayat setempat, sehingga persoalan semacam ini tidak terjadi lagi.

"Koordinasi dan komunikasi penting harus dilakukan, sehingga ke depan persoalan semacam ini tidak terjadi lagi. Intinya hak-hak masyarakat adat setempat harus dihargai dan dihormati," pintanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com