Dalam perjalanannya, masyarakat Cina menjadi perantara perdagangan dan mendapatkan posisi istimewa dalam pemerintahan Belanda.
Awalnya, Kampung Kapitan terdiri dari beberapa bangunan, namun saat ini tertinggal dua bangunan rumah. Bangunan yang tersisa berupa rumah panggung yang dipadukan dengan gaya kolonial.
Sayangnya, bangunan yang telah berusia 300 tahun ini kurang terurus, baik pada bagian luar maupun interiornya.
Perabotan kuno yang tersisa berupa menja abu, altar sembahyang, dan beberapa foto kapitan.
Saat ini, Kampung Kapitan yang dibangun pada tahun 1644 dilanjut oleh generasi ke-13. Sayangnya, keturunan Tjoa Han Him banyak yang merantau keluar Palembang.
Walaupun begitu, Kampung Kapitan tetap dibuka untuk umum karena ada Hulu Balang yang menjaga.
Kampung Kapitan ditetapkan sebagai lokasi wisata oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2008.
Baca juga: Tur 6 Hari 5 Malam di Pulau Flores, Kunjungi Kampung Tradisional
Harga tiket masuk Kampung Kapitan sebesar Rp 5.000 per orang. Di tempat wisata ini juga tersedia penyewaan pakaian untuk foto, seperti kebaya.
Sebagai ongkos sewa, wisatawan dapat membayar biaya sewa secara sukarela.
Jam buka Kampung Kapitan mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB, kawasan wisata ini buka setiap hari.(Editor: Candra Setia Budi)
Sumber:
regional.kompas.com dan tribunsumselwiki.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.