BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Fakta baru korban pembunuhan brutal bernama Muhammad Mubin alias Babeh (63) di Lemnang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terungkap.
Korban merupakan seorang Purnawirawan TNI Angkatan Darat yang saat itu berstatus sebagai seorang karyawan swasta di sebuah toko mebel di Lembang.
Purnawirawan itu ditikam menggunakan pisau dapur secara bertubi-tubi. Pengaiayaan yang dilakukan oleh pelaku atas nama Henry Hernando (30) berujung kematian.
Baca juga: Sopir yang Tewas Usai Cekcok soal Parkir di Lembang Ternyata Purnawirawan TNI
Kapolsek Lembang AKP Hadi Mulyana mengatakan, sebelumnya tidak ada yang tahu siapa identitas jelas korban, tapi di kartu identitas tercatat sebagai Purnawirawan TNI.
"Enggak ada yang tahu (orang dekat korban). Jadi karena dia tertutup, terungkapnya mungkin dari kesatuannya dulu. Tapi perkara sudah ditangani Polda sekarang," ujar Hadi saat dihubungi, Kamis (18/8/2022).
Identitas asli sang Purnawirawan pun tidak diketahui oleh rekannya, Restu (24).
Dia mengatakan, pria yang kerap disapa Babeh olehnya itu hanya dikenal layaknya orang biasa yang bekerja sebagai sopir pikap di sebuah toko mebel.
Restu cukup kaget ketika mengetahui korban adalah seorang Purnawirawan TNI.
Pasalnya, semasa hidup korban cenderung tertutup dan jarang mengobrol.
"Enggak tahu kalau dia purnawirawan. Dia itu tertutup orangnya, tapi kalau ke saya ya baik," kata Restu.
Sejauh ini, Restu hanya mengetahui korban merupakan seorang perantau dari Jawa Tengah.
Hal itu berdasar dari pengakuan dan diperkuat dengan dialek yang biasa digunakan saat berbicara.
Korban juga dikenal tidak memiliki tempat tinggal. Sehari-hari dia hanya tidur di sebuah mobil pikap operasional toko mebel tempat korban bekerja.
"Dia kerja baru 2 bulan. Selama kerja itu dia tidurnya di mobil, enggak ngontrak atau tinggal di toko," papar Restu.
Baca juga: Setelah Cekcok soal Parkir, Sopir Mebel di Lembang Tewas Penuh Luka
Restu cukup kaget mendengar kabar kematian Babeh, dari kepribadian sederhana dan tak pernah memiliki musuh Restu tak pernah menyangka ia akan tewas dengan kondisi mengenaskan.
"Jadi saya dengar itu dari anak bos saya yang baru pulang sekolah, katanya sopir ditusuk di mobil. Kalau selama ini saya juga enggak dengar dia ada masalah sama orang lain, jadi kaget pastinya," tutur Restu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.