Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2022, 14:23 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.comBupati Wonogiri Joko Sutopo tak lelah untuk mengingatkan warganya agar tetap menaati protokol kesehatan (prokes). Hal ini disampaikan setelah adanya kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

Pria yang akrab disapa Jekek itu meminta warga Wonogiri untuk segera melakukan vaksin yang tersedia fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

“Secara nasional, kasus Covid-19 memang mengalami kenaikan. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Tentu kami meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin memakai masker dan segera lakukan vaksin bagi yang belum vaksin,” ungkap Jekek dalam keterangan persnya, di Wonogiri, Kamis (18/8/2022).

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tetap berpegang pada rekomendasi yang diberikan oleh para ahli, bahwa Covid-19 tidak akan bisa hilang dan akan terus bermutasi.

Baca juga: Bangun Mal Pelayanan Publik, Upaya Pemkab Wonogiri Ciptakan Pelayanan Lebih Bagi bagi Masyarakat

Maka dari itu, kondisi tersebut harus menjadi adaptasi baru selama pandemi Covid-19 yang akan bertransisi ke arah endemi.

“Jadi kita tidak perlu panik lagi dan meresponsnya dengan lebih baik. Karena faktanya, menurut para ahli epidemolog, virus tidak bisa dihilangkan. Pasti akan terus bermutasi dalam bentuk virus lain,” jelas Bupati Jekek.

Orang nomor satu di Pemkab Wonogiri ini menambahkan, kasus kenaikan yang terjadi di Wonogiri berasal dari beberapa masyarakat yang merantau dari kota-kota besar.

“Kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi ini tidak begitu signifikan. Apalagi data yang masuk banyak ditemukan masyarakat yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) Wonogiri, tetapi bertempat tinggal di kota besar. Tidak semua tinggal di Wonogiri,” ucap Bupati Jekek.

Untuk mengantisipasi lonjakan itu, Pemkab Wonogiri telah menyiapkan beberapa sarana medis untuk merawat pasien Covid-19.

Baca juga: 1.500 Dosis Vaksin PMK Habis Terpakai, Pemkab Wonogiri Tunggu Tambahan dari Pemerintah Pusat

“Untuk antisipasi lonjakan ini, sudah disiapkan beberapa sarana, seperti tempat tidur dan sarana medis lain untuk perawatan pasien Covid-19. Jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan kami sudah siap,” ujar Bupati Jekek.

Lebih lanjut, Bupati Jekek berpesan, masyarakat belum sepenuhnya bebas dari Covid-19 meski sekarang telah ada pelonggaran penggunaan masker.

Masyarakat Wonogiri diharapkan tetap mengikuti aturan dan kebijakan yang telah dikeluarkan sesuai dengan prokes Covid-19.

“Kami akan terus lakukan imbauan dan monitoring. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam merubah paradigma publik. Walaupun ada pelonggaran tidak serta merta bebas, tetapi ada kebebasan yang diatur. Bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya,” kata Bupati Jekek.

Selain itu, kata dia, proses pemakaman sebagian besar telah dilakukan dengan mematuhi prokes Covid-19. Namun, hal ini menjadi hal yang biasa, karena status pandemi Covid-19 di Indonesia memang belum dicabut.

Baca juga: Momen HUT Ke-77 RI, Bupati Jekek Ajak Warga Bangun Kembali Harapan yang Hilang

“Untuk proses pemakaman memang mengikuti standard operating procedure (SOP) yang dilakukan saat pandemi Covid-19. Apalagi saat ini status masih pandemi, jadi otomatis kami masih menggunakan prokes Covid-19 dalam segala hal, termasuk proses pemakaman,” kata Bupati Jekek.

Dalam hal pemulihan ekonomi di Indonesia, Bupati Jekek mengatakan, dibutuhkan adanya keseimbangan agar sektor ekonomi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Wonogiri bisa tumbuh kembali seperti semula.

“Setelah dua tahun dihantam pandemi, perlu adanya pemulihan ekonomi. Maka yang perlu disikapi adalah bagaimana membangun sebuah keseimbangan. Tidak mungkin akan berjalan pelan terus, nanti yang ada ekonomi akan semakin terpuruk. Dengan demikian, perlu ada ekstra hati-hati, sehingga keseimbangan aktivitas ekonomi bisa berjalan baik kembali,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com