BLORA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora belum mendapatkan laporan resmi dari Pertamina terkait adanya rembesan minyak pada pipa distribusi yang menuju Main Gathering Station (MGS) Menggung di Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Kabupaten Blora, Istadi Rusmanto usai menghadiri rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Jumat (12/8/2022).
"Yang resmi belum, kan harus ada kajian dulu," ucap Istadi, kepada wartawan.
Dirinya mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa kondisi sekitar usai terjadinya rembesan di jalur pipa distribusi tersebut.
Baca juga: Pipa Pertamina di Cilacap Bocor, Ini Penjelasan Kontraktor
"Kami sudah ke sana dan melihat pipa yang bocor tersebut sudah ditangani oleh Pertamina. Nanti kami masih nunggu hasilnya," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, jalur pipa milik Pertamina yang bocor tersebut merupakan peninggalan Belanda, sehingga pipanya sudah mengalami korosi.
Bahkan, Pertamina, kata dia, sudah tidak menggunakan pipa tersebut untuk mendistribusikan minyak yang menuju ke MGS Menggung.
"Informasi dari Pertamina, pipanya sudah enggak dipakai, lha tapi ada rembesan, kemungkinan informasinya ada tekanan sehingga ada rembesan, intinya pipa itu sudah enggak dipakai," terang dia.
Sedangkan terkait warga yang terdampak akibat adanya ceceran minyak tersebut, Istadi mengaku mereka sudah mendapatkan penanganan dari pihak terkait.
"Begitu ada rembesan, ya langsung ditangani, nah nanti secara resmi Pertamina akan melaporkan," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Pertamina EP (PEP) Cepu Field langsung melakukan upaya cepat dalam menangani rembesan minyak di jalur pipa yang menuju MGS Menggung.
Field Manager PEP Cepu Field, Agung Wibowo, menduga rembesan di wilayah Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong Kabupaten Blora merupakan sisa minyak yang berada di dalam pipa yang sudah tidak dipakai lagi.
"Sesaat setelah diketahui adanya ceceran minyak, tim PEP Cepu Field langsung melakukan penulusuran untuk mencari titik rembesan dan melakukan penanganan dan pembersihan di sekitar rembesan di jalur pipa," ucap Agung, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Minyak dari Pipa Pertamina Cemari Sawah di Blora, Petani Minta Ganti Rugi
Mengacu pada standar operasional prosedur, untuk pengamanan lokasi pihaknya telah memasang garis pengamanan dan melakukan penyekatan drainase anak sungai.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pembersihan area vacum truk.
Dirinya mengatakan, untuk saat ini, jalur pipa ledok-menggung tidak aktif digunakan karena pengiriman minyak menggunakan truckline.
"PEP Cepu field juga melakukan kordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah setempat serta terus melakukan pembersihan ceceran di area tersebut," terang dia.
Sekadar diketahui, pipa distribusi minyak Pertamina di Jalan Cepu-Blora tepatnya di Desa Pojokwatu kecamatan Sambong, Blora yang menuju Main Gathering Station (MGS) Menggung mengalami kebocoran.
Baca juga: Warga Blora Ambil Minyak Mentah di Selokan, Diduga Pipa Pertamina Bocor
Bahkan, kebocoran tersebut sudah diketahui warga sejak Jumat, 5 Agustus lalu.
Akibat kebocoran tersebut, minyak mengalir di selokan dan mengeluarkan bau menyengat.
Sebelumnya, pada Maret 2022 lalu, pipa distribusi minyak milik Pertamina bocor di Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora.
Akibatnya, minyak yang mengalir di selokan tersebut menjadi rebutan warga sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.