Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Minyak Pertamina Kembali Bocor di Blora, Ini Kata Dinas Lingkungan Hidup

Kompas.com - 13/08/2022, 06:29 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora belum mendapatkan laporan resmi dari Pertamina terkait adanya rembesan minyak pada pipa distribusi yang menuju Main Gathering Station (MGS) Menggung di Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Kabupaten Blora, Istadi Rusmanto usai menghadiri rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Jumat (12/8/2022).

"Yang resmi belum, kan harus ada kajian dulu," ucap Istadi, kepada wartawan.

Dirinya mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa kondisi sekitar usai terjadinya rembesan di jalur pipa distribusi tersebut.

Baca juga: Pipa Pertamina di Cilacap Bocor, Ini Penjelasan Kontraktor

"Kami sudah ke sana dan melihat pipa yang bocor tersebut sudah ditangani oleh Pertamina. Nanti kami masih nunggu hasilnya," ujar dia.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, jalur pipa milik Pertamina yang bocor tersebut merupakan peninggalan Belanda, sehingga pipanya sudah mengalami korosi.

Bahkan, Pertamina, kata dia, sudah tidak menggunakan pipa tersebut untuk mendistribusikan minyak yang menuju ke MGS Menggung.

"Informasi dari Pertamina, pipanya sudah enggak dipakai, lha tapi ada rembesan, kemungkinan informasinya ada tekanan sehingga ada rembesan, intinya pipa itu sudah enggak dipakai," terang dia.

Sedangkan terkait warga yang terdampak akibat adanya ceceran minyak tersebut, Istadi mengaku mereka sudah mendapatkan penanganan dari pihak terkait.

"Begitu ada rembesan, ya langsung ditangani, nah nanti secara resmi Pertamina akan melaporkan," ujar dia.

 

Pertamina gerak cepat

Diberitakan sebelumnya, Pertamina EP (PEP) Cepu Field langsung melakukan upaya cepat dalam menangani rembesan minyak di jalur pipa yang menuju MGS Menggung.

Field Manager PEP Cepu Field, Agung Wibowo, menduga rembesan di wilayah Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong Kabupaten Blora merupakan sisa minyak yang berada di dalam pipa yang sudah tidak dipakai lagi.

"Sesaat setelah diketahui adanya ceceran minyak, tim PEP Cepu Field langsung melakukan penulusuran untuk mencari titik rembesan dan melakukan penanganan dan pembersihan di sekitar rembesan di jalur pipa," ucap Agung, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Minyak dari Pipa Pertamina Cemari Sawah di Blora, Petani Minta Ganti Rugi

Mengacu pada standar operasional prosedur, untuk pengamanan lokasi pihaknya telah memasang garis pengamanan dan melakukan penyekatan drainase anak sungai.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pembersihan area vacum truk.

Dirinya mengatakan, untuk saat ini, jalur pipa ledok-menggung tidak aktif digunakan karena pengiriman minyak menggunakan truckline.

"PEP Cepu field juga melakukan kordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah setempat serta terus melakukan pembersihan ceceran di area tersebut," terang dia.

Pipa Pertamina di Blora bocor

Sekadar diketahui, pipa distribusi minyak Pertamina di Jalan Cepu-Blora tepatnya di Desa Pojokwatu kecamatan Sambong, Blora yang menuju Main Gathering Station (MGS) Menggung mengalami kebocoran.

Baca juga: Warga Blora Ambil Minyak Mentah di Selokan, Diduga Pipa Pertamina Bocor

Bahkan, kebocoran tersebut sudah diketahui warga sejak Jumat, 5 Agustus lalu.

Akibat kebocoran tersebut, minyak mengalir di selokan dan mengeluarkan bau menyengat.

Sebelumnya, pada Maret 2022 lalu, pipa distribusi minyak milik Pertamina bocor di Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora.

Akibatnya, minyak yang mengalir di selokan tersebut menjadi rebutan warga sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com