Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat yang Ditemukan di Jalan Sriwijaya Ternyata Korban Tabrak Lari, Pelakunya Pengacara

Kompas.com - 12/08/2022, 16:12 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi memastikan penyebab kematian mayat yang ditemukan di saluran air Jalan Sriwijaya, Kota Semarang, Jawa Tengah adalah korban tabrak lari.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pelaku tabrak lari merupakan seorang pengacara bernama Giant Permana (28), warga Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

"Kejadian tersebut terungkap seusai pendalaman saksi dan kamera pengawas atau CCTV," jelasnya di Mapolrestabes Semarang, Jumat (12/8/2022).

Dia menjelaskan, hasil olah TKP tempat kejadian perkara (TKP) dan CCTV, diketahui peristiwa ini adalah kecelakaan.

"Korban pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," ujarnya.

Baca juga: Mayat yang Ditemukan di Saluran Air Jalan Sriwijaya Semarang Diduga Korban Tabrak Lari

Dia mengungkap, korban tertabrak sekitar pukul 05.00 WIB yang saat itu sedang melakukan olahraga pagi. Dari rekaman CCTV, terlihat korban terserempet mobil yang melaju dari arah Timur ke Barat.

"Setelah itu korban jatuh ke selokan air jalan Sriwijaya," ungkapnya.

Berdasarkan pemeriksaan, korban ada luka sobek kurang lebih 7 sentimeter di 2 titik bagian kepala. Meski ada sejumlah luka, dia menegaskan hal tersebut bukan karena pembunuhan.

"Kejadian tersebut murni laka atau kecelakaan," paparnya.

Sementara itu, pelaku penabrakan, Giant Permana mengaku sempat merasa menabrak sesuatu saat di lokasi kejadian. Namun, dia tak menemukan penyebabnya.

"Saya juga sempat mengecek, tapi tak menemukan apa pun," ucapnya.

Seperti diketahui, mobil Yaris yang digunakan oleh pelaku penyok di sebelah kiri. Di mobil tersebut juga ditemukan bekas rambut yang sesuai dengan rambut korban.

Atas kejadian tersebut, pelaku disangkakan pasal 359 KUH Pidana atau barang siapa karena kesalahnya menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com