KOMPAS.com - Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, merasa kecewa, heran, dan bingung dengan pernyataan Irjen Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis (11/8/2022), berdasarkan hasil berita acara pemeriksaan (BAP), Ferdy Sambo menyampaikan alasannya merencanakan pembunuhan Brigadir J karena tersulut emosi.
Ferdy Sambo marah lantaran Brigadir J diduga melecehkan istrinya saat di Magelang, Jawa Tengah.
"Apakah seandainya salah, apa harus disiksa sepeti itu, seandainya salah anak saya ya udah lumpuhkan, penjarakan, bila perlu pecat, jangan membabi buta, manusia anak saya itu, ada haknya untuk hidup," ujar Samuel, Kamis, dikutip dari Tribun Jambi.
Samuel menyaksikan konferensi pers tersebut. Ia mengaku tetap tidak percaya terhadap dugaan pelecehan itu.
"Saya rasa apa yang diutarakan tadi, apa mungkin Yosua bisa berbuat begitu, sedangkan di Magelang kan bukan berdua, ada juga yang lain," tuturnya.
Dia menyebutkan, keterangan Ferdy Sambo tersebut merupakan sandiwara karena pernyataannya selalu berubah-ubah sejak awal kasus ini bergulir.
"Itu menurut versi mereka, karena sandiwara mereka selalu berubah-ubah dari awal, di skenario pertama katanya Yosua masuk ke kamar Ibu PC melakukan pelecehan, sekarang skenario kedua dikatakan bahwa pelecehan sudah terjadi di Magelang, jadi mana yang benar, saya sebagai orangtua bingung," ucapnya.
Baca juga: Pintu Maaf Keluarga Brigadir J untuk Ferdy Sambo dan Bharada E, Samuel: Tetapi Hukum Terus Berjalan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.