Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Joni, Pemanjat Tiang Bendera di NTT, Tinggal di Asrama TNI supaya Dekat Sekolah

Kompas.com - 05/08/2022, 15:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Yohanes Ande Kala alias Joni, kini usianya telah beranjak dewasa.

Di usianya yang memasuki 17 tahun, Joni kini duduk di bangku kelas 11 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Atambua, Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Joni terkenal sebagai bocah pemanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, pada 2018.

Saat itu, Joni yang masih menjadi pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang.

Baca juga: Pernah Viral karena Panjat Tiang Bendera, Aksi Joni Asal NTT Dikenang hingga Sekarang

Aksi heroik Joni itu menuai perhatian publik. Joni bahkan diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo pada 20 Agustus 2018.

Tinggal di asrama TNI

Kini, di usianya yang beranjak dewasa, Joni pun harus hidup mandiri dan tinggal di asrama TNI Angkatan Darat Kompi Senapan B. Dia tinggal di asrama TNI agar bisa lebih dekat dengan sekolahnya.

"Saya baru tinggal sebulan di asrama Kompi Senapan B, agar bisa lebih dekat dengan sekolah," ujar Joni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/8/2022) petang.

Baca juga: Bertemu si Joni, Bocah Pemberani Pemanjat Tiang Bendera Asal NTT

Joni menyebut, jarak antara asrama dengan sekolahnya sekitar 500 meter, sehingga dia hanya berjalan kaki setiap pagi untuk ke sekolah.

Kondisi itu sangat membantunya dibandingkan dengan sebelumnya saat harus tinggal di rumahnya yang berada di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu. Untuk ke sekolah, Joni harus mengendarai sepeda milik kakaknya karena jarak dari rumah ke sekolah sejauh 20 kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com