Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Kupang, Joni Si Pemanjat Tiang Bendera Kebanjiran Hadiah

Kompas.com - 23/08/2018, 06:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni (13), bocah pemanjat tiang bendera, kembali ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (22/8/2018).

Joni bersama kedua orangtuanya kembali usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Saat tiba di Kupang, Joni disambut Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon, Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon C Nogroho, Waka Polres Kupang Kota Kompol Jacky Umbu serta unsur Forkompinda lainnya.

Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon berjanji memberi bantuan biaya pendidikan untuk Joni hingga sarjana. Simbolon juga memberi bantuan biaya kehidupan bagi keluarga Joni berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta.

“Saya tidak boleh melebihi Hotman Paris dan uang ini bukan dari APBD tetapi sumbangan sukarela dari semua OPD,” kata Simbolon.

Simbolon juga berjanji mengorganisir pihak-pihak yang sudah berjanji memberi bantuan kepada Joni.

“Saya sudah catat nama-nama yang sudah berjanji beri bantuan untuk Joni, semuanya dicatat agar terorganisir,” katanya.

Baca juga: Tiba di Kupang, Joni Dijamu Makan Penjabat Gubernur NTT

Simbolon mengapresiasi aksi Joni yang nekat memanjat tiang bendera setinggi 20 meter demi merah putih. Menurut dia, aksi heroik Joni menjadi wujud sikap patriotisme dan nasionalisme warga NTT.

“Joni adalah pahlawan cilik dari NTT,” imbuh Simbolon.

Simbolon juga berpesan agar Joni tetap menjadi anak yang baik dan menjadi panutan seluruh anak-anak Indonesia.

“Tetaplah jadi Joni yang baik hati, jangan sombong, karena orang yang lebih terkenal di Indonesia saat ini adalah Pak Jokowi dan Joni,” katanya.

Selain mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi NTT, Joni juga mendapat hadiah berupa uang tunai dari Bank Christa Jaya sebesar Rp 50 juta.

Sebelumnya diberitakan, Joni memanjat tiang bendera pada saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan. Dia memanjat tiang bendera itu setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Sementara Wakil Bupati Belu JT Ose Luan mengatakan, atas aksi heroiknya, Joni dipanggil untuk berdiri di atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tuturnya.

Baca juga: Panglima TNI Beri Joni Beasiswa hingga Lulus SMA

Luan pun mengapresiasi tindakan Joni dan berencana akan memberikan hadiah untuknya.

"Anak ini bagi saya adalah pahlawan kita hari ini, karena telah menyelamatkan keadaan," ucap Luan.

Kompas TV Namun sayang aksi heroik Reza yang dilakukannya tahun lalu tidak terangkat ke permukaan sehingga minim apresiasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com