Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blokade Jalur Perbatasan RI–Malaysia Dibuka, Warga: Tak Ada yang Berubah, Masih Belum Dapat Perhatian

Kompas.com - 02/08/2022, 17:08 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Yuni Sere juga sadar memblokade jalur Long Midang – Ba’kelalan justru membuat warga Krayan kian sulit.

Tetapi, kondisi itulah yang sebenarnya disuarakan warga Krayan.

Sulitnya warga Krayan, geografis Krayan, ketersediaan bahan pokok dan semua hal tentang perbatasan, kata dia, bukan terjadi baru-baru ini melainkan sudah sejak dahulu dan butuh perhatian khusus pemerintah.

Aksi yang terjadi hampir sebulan ini pun, tidak lain agar ada ruang komunikasi antara warga Krayan dan pemerintah daerah, khususnya Pemprov Kaltara.

‘’Kami tahu ada surat yang dilayangkan ke Pemerintah Malaysia dan kami harus menunggu keputusan pemerintah Malaysia. Tapi apakah itu dianggap cukup tanpa datang dan melihat kondisi kami?,’’kata dia.

Terpisah, Camat Krayan Ronny Firdaus mengatakan, sejauh ini, pemerintah kecamatan terus membuka keran diskusi dan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan, maupun Provinsi Kaltara.

Baca juga: Awal Mula Koperasi Penyuplai Bahan Pokok untuk Warga Krayan Kaltara, Belakangan Diduga Monopoli Harga

Sejumlah surat juga sudah dikirimkan untuk Negara Malaysia, menjabarkan kondisi dan situasi perbatasan dua negara.

"Gubernur bersurat, KJRI juga terus berkomunikasi dengan Pemerintah Malaysia, berikutnya tergantung kebijakan negara tetangga. Memang prosesnya agak lambat karena ini berkaitan dengan dua negara,’’katanya.

Ronny juga mengakui, pihak Malaysia melalui forum Sosek Malindo, kerap menegaskan posisi perbatasan yang masih dibutuhkan kearifan lokal.

Namun demikian, kondisi politik dan keadaan tertentu, butuh pengkondisian yang tidak sebentar.

Sehingga yang bisa dilakukan untuk kembali jalannya perdagangan lintas batas, hanya menunggu jawaban Malaysia.

Dalam kondisi saat ini, pembangunan di Krayan sama sekali mandek, baik itu proyek negara seperti PLBN, proyek pemerintah daerah, sampai proyek perorangan.

Material bangunan selama ini didatangkan dari Malaysia. Jika kondisi ini berlarut, material harus menunggu didatangkan dari dalam negeri, seperti dari Tarakan atau Nunukan Kota, yang dikhawatirkan harganya melambung cukup tinggi dibandingkan biasanya.

Sebagai contoh minyak goreng. Harga di kota sekitar Rp 25.000 per liter. Harga tersebut akan ditambahkan Rp 15.000 untuk biaya ongkos pesawat per kilogramnya.

Harga akan kembali naik manakala barang tersebut dimuat dari bandara menuju gudang dan semakin melonjak saat dikirim ke kios atau toko kelontong di kota.

‘’Makanya sampai kios di desa, harga normal sekitar Rp 45.000, karena komponen biaya itu tadi. Nanti tergantung penjual ambil untung berapa dan memberikan banderol harga berapa,’’jelasnya.

Masalah ini pula yang dikeluhkan masyarakat Krayan. Mereka meminta perdagangan lintas batas kembali aktif sehingga akan menjawab kesulitan warga mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga wajar.

‘’Cuma kalau untuk makan, masyarakat Krayan surplus beras dan hasil kebun. Sejak blokade, tidak ada alur perdagangan lintas batas, dan Padi Adan khas Krayan tidak bisa terjual ke luar negeri seperti biasanya,’’tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com