Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Warga Dataran Tinggi Krayan Jelang Dibukanya Pintu Perbatasan RI–Malaysia...

Kompas.com - 28/03/2022, 07:56 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sudah sangat tidak sabar dengan rencana pembukaan perbatasan RI–Malaysia pada 1 April 2022.

Sejak pandemi Covid-19, wilayah pegunungan terisolir yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini, kian termarginalkan.

Sekretaris Lembaga Percepatan Perluasan Pembangunan Perbatasan Krayan (LP4K) Helmi Pudaslikar mengatakan, sejak pandemi covid-19, warga Krayan seakan diembargo atau diblokade.

Karena mereka yang selama ini menggantungkan kebutuhan penting dan kebutuhan pokok dari negeri tetangga, langsung terkunci, tidak lagi mendapat akses untuk itu.

Baca juga: Gerbang Kantor DPRD Nunukan Rusak, Puluhan ABG Masuk Tanpa Izin untuk Arena Balap Liar

"Beras adan khas Krayan, sudah tidak muat dalam lumbung padi, masih ditumpuk lagi dengan yang baru. Sejak Covid-19, petani Krayan tidak bisa menjual hasil panen seperti biasa ke Malaysia atau melayani pesanan dari Brunei Darussalam. Kami sama sekali off dan benar-benar terkunci," ujar Helmi, pada Senin (27/3/2022).

Kalau biasanya setiap panen, beras adan akan langsung diambil pemborong untuk dijual ke Malaysia dengan harga Rp 30.000 per kilogram.

Kini, masyarakat harus pasrah untuk menjual padi organik yang menjadi favorit Sultan Brunei ini, ke pasar domestik.

Petani menjual ke Kota Tarakan memanfaatkan pengiriman menggunakan program jembatan udara (Jembara) rute Tarakan dan sebagian untuk dikirim ke Nunukan.

Pengiriman ke Nunukan harus menggunakan kargo speedboat. Biaya pengiriman dibanderol sekitar Rp 35.000 per koli.

"Jadi, kalau dijual ke Malaysia Rp 30.000, itu uangnya semua masuk ke petani, diborong di lokasi. Sementara di pasar domestik, perputaran uang lebih lama. Meski harganya terkesan lebih mahal ketimbang Malaysia, itu karena harga jual ditambah ongkos transportasinya," imbuh dia.

Helmi mengatakan, beras adan Krayan, dibudidayakan dengan cara tradisional dan organik dengan masa panen setahun sekali.

Luas lahan pertanian di dataran tinggi Krayan sekitar 3.396,87 hektare, dengan produktivitas 4,86 ton per hektare.

Pada 2012 pemerintah Indonesia memberikan sertifikasi Indikasi Geografis (SIG) sebagai pengakuan atas karakteristik yang unik di beras lokal ini.

Beras adan juga terdaftar di slow food ark of taste dan menjadi beras yang dikenal di internasional.

"Sangat disayangkan produk dalam negeri ini yang sudah dikenal secara internasional sulit dipasarkan," kata dia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com