Di sisi lain, ada seorang keluarga yang memberi ide pada seorang kerabat laki-laki Ance berinisial LB.
Keluarga korban berinisial BN itu menawarkan pada LB agar menggantikan posisi WB melamar korban sebagai istri.
LB pun menyanggupi ide itu.
Tindakan tersebut diklaim dilakukan untuk menutupi malu dan mengangkat harga diri keluarga korban.
Baca juga: ASN yang Bakar 3 Rumah Panggung di Lokasi Wisata Sumba Timur, Ternyata Idap Gangguan Jiwa
LB pun lalu mengambil kuda milik salah seorang perangkat desa, sesuai dengan adat dan kebiasaan di Sumba.
Kemudian bersama tiga orang lainnya LB masuk ke kamar korban setelah mengikat kuda di depan rumah sebagai tanda bahwa dia akan melamar.
Empat orang pria tersebut menculik korban.
Baca juga: PLTD Kambajawa di Sumba Timur Terbakar, Listrik Sempat Padam Total
Mereka lalu menggendong Ance dan memasukkan perempuan tersebut ke atas mobil bak terbuka.
Korban sempat melawan hingga dia mengalami luka lecet di pergelangan tangan kiri, punggung tangan kanan, dan memasr di kaki tangan akibat genggaman dan paksaan dari para pelaku.
Ibu korban pun sempat histeris dan pingsan saat beberapa pemuda tersebut membawa putrinya.
Sampai di rumah LB, korban diberikan sebilah parang sebagai tanda lamaran.
"Korban menerimanya dengan terpaksa," ujar Doni.
Baca juga: 3 Rumah Panggung di Lokasi Wisata Sumba Timur Ternyata Sengaja Dibakar, Pelakunya Seorang PNS