Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Erupsi Gunung Raung, Letusan Pertama Tercatat Tahun 1586, Kubur Sisa-sisa Kerajaan Blambangan

Kompas.com - 30/07/2022, 09:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso erupsi. Sejak Jumat (29/7/2022), status Gunung Raung naik dari lebel 1 normal ke level II waspada.

Surat resmi yang diumumkan oleh Kepala Pos PGA Raung Mukijo itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.

Badan Geologi juga meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Raung untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Raung.

Tak hanya itu, jalur pendakian Gunung Raung juga ditutup.

Baca juga: Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Masyarakat Dilarang Dekati Pusat Kawah

Gunung api tua dengan kaldera

Dilansir dari laman ESDM, Gunung Raung disebut sebagai gunung api yang besar dan unik

Salah satu keunikan puncak Gunung Raung dengan ketinggi 3332m dpl adalah memiliki kaldera dengan kedalaman sekitar 500 meter dan selalu berasap serta sering menyemburkan api.

Gunung Raung juga termasuk gunung api tua dengan kaldera yang berada di puncak dan dikelilingi dengan banyak puncak kecil. Hal tersebut membuat pemandangan Gunung Raung benar-benar menakjubkan.

Untuk mendaki puncak Gunung Raung bisa dilakukan melalui Desa Sumberweringin dengan kendaraan roda empat menuju Pondok Motor sejauh 7 kilometer.

Baca juga: Status Gunung Raung Naik ke Level Waspada, BPBD Banyuwangi Petakan Kawasan Risiko Bencana

Dari Pondok Motor pendaki memulai perjalanan melewati tegalan, hutan, jalan setapak yang menyempit dan ditumbuhi pohon cemara.

Sekitar 3 jam perjalanan, pendaki akan tiba di Pondok Sumur. Dari pondok tersebut medan pendakian semakin sulit karena setapak tertutup semak belukar.

Setelah 2 jam pendakian melalui hutan cemara dan pakis-pakisan serta padang rumut, pendaki akan tiba di Pondok Demit.

Pendakian dilanjutkan hingga ketinggian ± 2900 m sampai batas hutan yang dikenal dengan Pondok Mantri atau Pasaran.

Pendaki akan berkemah dan keesokan harinya dilanjutkan selama ± 1 jam sampai puncak, melalui medan yang tidak terlalu berat dengan kemiringan lereng berkisar antara 20° dan 30°.

Baca juga: Gunung Raung Naik Level Waspada, Warga Diimbau Tak Beraktivitas pada Radius 3 Km

 

Letusan tercatat tahun 1586, mengubur kerajaan

Pemandangan Gunung Raung dilihat dari Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.SHUTTERSTOCK/NUWATPHOTO Pemandangan Gunung Raung dilihat dari Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Dikutip dari jurnal Gunung Raung Ibu dari Ribuan Bukit Kecil di Jember yang ditulis di Istono Genjur Asrijanto, disebutkan Gunung Raung adalah ibu dari semua bukit kecil di Kabupaten Jember.

Hasil letusan purba Raung yang sampai saat ini merupakan salah satugunung berapi paling aktif di Jawa, membentuk ribuan formasi bukit atau gumuk yang berjumlah ribuan di kabupaten Jember.

Gunung Raung berada dalam satu komplek sebelah selatan kawasan Ijen.Gunung Raung berada di sebelah Gunung Suket dan terletak di sebelah Barat Daya Kaldera Ijen.

Di lereng barat laut dari Gunung Raung ada tiga dinding kawah tua, yang berbentuk tapal kuda.

Baca juga: Status Gunung Raung Naik Level Waspada

Kawah purba itu sekarang banyak disebut sebagai, Gunung Wates dengan diameter sekitar 3km dan ujung timurnya dari titik tertinggi Raung.

Kemudian ada Gunung Gadung berada dibawah dengan ketinggian 2390 m DPL. Yang terakhir adalah Gunung Payungan yang meletusdi zaman prasejarah.

Luas kawah purba Raung yang mencapai 22 km tersebut memang menyimpan cerita tentang letusan Raung purba.

Sejarah mencatat banyak sejarah letusan yang terjadi sejak pertengahan abad ke 16.

Abad 18 dan abad 19 merupakan periode aktif Raung. Kala itu ada 18 kali dan 40 kali lebih letusan dicatat dalam kurun waktu masing-masing abad.

Baca juga: Kondisi Terakhir Gunung Raung Usai Meletus, Masih Tremor, Abu Vulkanik Berkurang

Gunung Raung, Banyuwangi DOK. Shutterstock/Simona WeberShutterstock/Simona Weber Gunung Raung, Banyuwangi DOK. Shutterstock/Simona Weber
Sejarah aktivitas Gunung Raung pertama kali diketahui terjadi pada tahun 1586. Saat itu terjadi letusan dahsyat yang menyebabkan banyak kematian manusia.

Setelah tahun 1587, letusan serupa terjadi pada tahun 1597. Letusan dahsyat selanjutnya terjadi pada tahun 1638.

Letusan dikuti dengan banjir besar dan aliran lahar melewati Kali Stail dan Kali Klatak di wilayah Kerajaan Macan Putih.

Disebutkan saat itu ada ribuan orang yang meninggal dunia. Pada tahun tersebut, Kerajaan Macan Putih dipimpin oleh Pangeran Tawangalun.

Sejak 1638 hingga 1902 terjadi 16 kali erupsi. Pada 16 Februari 1902 terpantau mucul kerucut pusat di Gunung Raung setinggai 90 meter.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, BPBD Jember Imbau Tak Ada Aktivitas Pendakian

Tahun berikutnya terdengar suara gemuruh dan keluar bara api di bagian puncak pada tanggal 28 November 1903 hingga 2 Desember 1903.

Pada tahun 1921 tercatat adanya aliran lava di kaldera sekitar bulan Februari hingga April 2921.

Dan pada tahun 1927 terdapat Letusan asap cendawan dan diiringi oleh hujan abu sampai sejauh 30 kilometer.

Selain itu terdengar dentuman bom yang dilontarkan sejauh 500 meter pada periode 2 Agustus 1927 sampai Oktober 1927. Hingga 1973, Gunung Raung beberapa kali mengalami erupsi.

Pada akhir 1973, seorang peneliti mengunjungi puncak Gunung Raung.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, Jalur Pendakian Ditutup

Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.300 mdpl, terlihat memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Jember, Jawa Timur, 12 Juli 2015. Letusan Gunun Raung telah mengakibatkan sejumlah bandara lokal di Jawa Timur dan Bandara Ngurah Rai Bali sempat ditutup.AFP PHOTO / STR Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.300 mdpl, terlihat memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Jember, Jawa Timur, 12 Juli 2015. Letusan Gunun Raung telah mengakibatkan sejumlah bandara lokal di Jawa Timur dan Bandara Ngurah Rai Bali sempat ditutup.
Ia mencatat jika seluruh permukaan dasar kawah tertutup oleh aliran lava yang keluar dari kerucut yang terletak di tengah dasar kawah.

Selain itu seluruh permukaan kerucut sinder tertutup oleh belerang termasuk bagian utara dasar kawah. Rekahan berbentuk busur menghadap ke tengah terdapat pada bagian timurlaut.

Tembusan fumarola terdapat pada puncak kerucut sinder, pada rekahan tersebut di atas, dan di bagian tubuh lava sebelah barat.

Karakter letusan Gunung Raung bersifat eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1586, 1597, 1638, 1890, 1953, dan 1956.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, Pengunjung Dilarang Mendaki

Saat itu letusan menghasilkan abu yang dilontarkan ke udara dan pernah terjadi awan panas yang meluncur menyelimuti sebagian tubuh gunung api pada tahun 1953.

Bahaya utama letusan Gunung Raung adalah akibat langsung dari letusan seperti luncuran awan panas dan lontaran piroklastik.

Berdasarkan sejarah kegiatannya periode erupsi terpendek antara 2 letusan adalah 1 tahun dan terpanjang 90 tahun.

Puncak Gunung Raung seperti kerucut terpotong dengan tonjolan dari sisa-sisa endapan lava dan barangko-barangko dari sisa endapan piroklastik.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, Warga Jember Sempat Terdampak Hujan Abu

Sedangkan kaldera Gunung Raung berbentuk ellips, berukuran 1750 x 2250 meter dengan kedalaman 400-550 m di bawah peatang deengan lereng kaldera sangat terjal.

Gunung Raung dikelilingi oleh kelompok tonjolan di antaranya: di sebelah utara adalah Gunung Suket (2750 m), di timur laut adalah Gunung Lempeh (2932 m), di timur adalah Gunung Jampit (2338 m), di selatan adalah Gunung Wates (2796 m).

Sedangkan di barat adalah Gunung Gadung (2390 m) dan Gunung Pajungan (2352 m). Suket, Lempe, Gadung, Pajungan, dan Wates adalah gunung api yang usianya lebih tua dari Gunung Raung dan sebagian adalah gunung api parasit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com