KOMPAS.com - Kasus kematian K (4), bocah asal Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi, yang jenazahnya ditemukan di septic tank, masih menjadi misteri.
K awalnya dilaporkan hilang sejak Sabtu (23/7/2022).
Paman K, Alamsyah, mengatakan, kali terakhir K terlihat pada Sabtu pukul 10.00 WIB. Berdasarkan keterangan dari teman korban, saat itu K bermain di air parit bersama temannya.
"Karena berbahaya, mereka ditegur dan disuruh untuk pulang," ujarnya, Senin (25/7/2022).
Dari kesaksian teman korban, K langsung berjalan pulang. Beberapa tetangga juga sempat melihatnya.
Namun ternyata, K tak kunjung pulang.
Baca juga: 2 Hari Hilang, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas di Septic Tank
Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Helmi, menuturkan, sebelum K dilaporkan hilang, warga sempat membuka salah satu lubang septic tank, tetapi K tidak terlihat.
Helmi menjelaskan, central septic tank yang berada tak jauh dari rumah korban itu mempunyai empat lubang. Biasanya, semua lubang septic tank dalam keadaan tertutup. Ketika diperiksa pada Sabtu, kondisi tempat itu juga tertutup.
Setelah hilangnya K dilaporkan ke polisi, petugas mendatangi lokasi. Sewaktu polisi memerika lubang septic tank, Senin (25/7/2022) sekitar pukul 16.00 WIB, petugas menemukan jasad K di sana.
"Ditemukan di dalam septic tank dalam keadaan meninggal dunia," ucap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kota Baru Kompol Dhadhag Anindito, Senin.
Baca juga: Bocah 4 Tahun di Jambi Ditemukan Tewas di Septic Tank, Keluarga Duga Dibunuh
Keluarga merasa janggal terhadap kematian K.
Paman korban, Sapris, menerangkan, tutup septic tank itu terbuat dari beton yang beratnya 15 kilogram. Menurutnya, K yang berusia 4 tahun tak mungkin kuat mengangkat penutup septic tank.
"Orang dewasa saja tidak akan kuat mengangkat penutup septic tank," ungkapnya, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Hasil Otopsi Tunjukkan Bocah yang Ditemukan Tewas di Septic Tank Alami Kekerasan Seksual
Dugaan pembunuhan pun mengemuka. Kakek korban, Effendi, mengaku melihat luka di tubuh K.
"Ada luka di bagian perutnya," tuturnya.
Untuk mengungkap kematian K, keluarga lantas meminta jasad korban diotopsi.
Jenazah K lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Abdul Manap, Kota Jambi.
Effendi menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter, terdapat lebam di bawah mata korban, bagian kepala belakang remuk, dan lehernya patah.
Di samping itu, ada jejak kekerasan seksual pada kemaluan K.
Helmi, Ketua RT di kediaman korban, menjelaskan, otopsi dilakukan selama tiga jam pada Rabu (27/72022) malam.
"Kami mendapatkan penjelasan dari dokter, kalau K sebenarnya sudah meninggal dua hari sebelum jasad ditemukan. Artinya itu Sabtu (23/7/2022) sudah meninggal," bebernya.
Baca juga: Bocah 4 Tahun di Jambi Tewas di Septic Tank, Warga Patungan untuk Biaya Otopsi
Effendi mengungkapkan, sebelum jasad K ditemukan, keluarga sempat mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal. Pesan itu dikirim lewat WhatsApp.
"Kami mendapat ancaman lewat WA. Dia menyuruh kami mencabut laporan hilangnya cucu kami," terangnya, dikutip dari Tribunnews.
Pengirim pesan itu mengaku membawa korban ke Palembang. Namun, saat keluarga membalas pesan itu, tak ada respons dari pengirim.
Kasus kematian K kini sedang diselidiki tim penyidik Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Jambi.
Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi.
Baca juga: Bocah 3 Tahun Tewas di Septic Tank, Dugaan Kekerasan Seksual hingga Keluarga Sempat Dapat Ancaman
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.