Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Bunuh Istri dengan Racun hingga Santet, Kopda Muslimin Ditemukan Tewas di Rumah Orangtuanya

Kompas.com - 28/07/2022, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kopda Muslimin, otak percobaan pembunuhan terhadap istrinya di Banyumanik, Semarang ditemukan tewas, Kamis (28/7/2022).

Jenazah Kopda Muslimin ditemukan di rumah orangtuanya, di Kelurahan Trompo, RT 2 RW 1, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Sebelum meninggal, rupanya Kopda M sempat mengunjungi rumah orangtuanya tersebut.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi membenarkan soal tewasnya Kopda M tersebut.

Baca juga: 5 Hal Soal Kopda Muslimin yang Jadi Dalang Penembakan Istrinya, Gunakan Uang Mertua hingga Kelola Judi Togel

Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pihaknya mengatakan detik-detik sebelum Kopda Muslimin tewas.

"Pukul 5.30 WIB saudara M (Kopda M) ke rumah orangtuanya, dia meminta maaf," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (28/7/2022).

Lantas orangtua Kopda M sempat memberikan pesan terhadap anaknya tersebut. Kopda M pun diimbau untuk menyerahkan diri.

Seusai meminta maaf, Kopda Muslimin masuk kamar dan muntah. Ia kemudian ditemukan tewas oleh sang ayah.

"Pukul 07.00 WIB meninggal," kata Ahmad Luthfi.

Baca juga: Nasihat Terakhir Orangtua Kopda Muslimin untuk Anaknya...

Polisi pun telah mengamankan bukti-bukti, termasuk muntahan Kopda Muslimin dan alat komunikasi.

Kopda Muslimin diduga bunuh diri, karena dilaporkan di mulutnya mengeluarkan busa. Namun polisi akan menunggu hasil otopsi penyebab kematian Muslimin.

Empat kali coba bunuh sang istri

Irjen Pol Ahmad Lutfi juga menyebut dari keterangan pelaku, bahkan Kopda M sempat beberapa kali mencoba menghilangkan nyawa sang istri.

Di mana satu bulan sebelum penembakan, menurut keterangan pelaku yang ditangkap, Kopda M sudah memerintahkan untuk meracun sang istri.

"Modus yang kedua pura-pura mencuri, yang jelas targetnya istrinya itu mati," lanjutnya.

Baca juga: Menghilang Usai Bayar Eksekutor Penembakan Istrinya, Begini Akhir Pelarian Kopda Muslimin

Kemudian yang ketiga dia menggunakan santet.

"Jadi mbelani pacare, disantet diracun, pura-pura pencurian dan targetnya istri dibunuh dan terakhir ditembak," kata Irjen Pol Ahmad Lutfi.

Sementara saat ini kondisi Rina, korban penembakan dalam kondisi stabil. Ia dirujuk di RSUP dr Kariadi dan sebelumnya dirawat di RS Hermina.

Rina Wulandari sempat dijenguk Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman beserta jajarannya seusai menghadiri konfrensi pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Kopda Muslimin Tewas Setelah Muntah-muntah, Orangtua Sempat Minta Serahkan Diri

Tidak hanya itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga turut menjenguk Rina. Selain itu Rina saat ini dilindungi Lembaga Perlingan Saksi dan Korban.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DETIK-Detik Kopda Muslimin Tewas, Minta Maaf ke Orangtua, Kemudian Muntah, Mulut Berbusa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com