Lampu hijau otopsi ulang akhirnya diberikan oleh Polri. Tanggal pun telah ditentukan.
"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, untuk pelaksanaan ekshumasi harus dilaksanakan sesegara mungkin. Komunikasi Pak Dir (Dirtipidum Bareskrim Polri) dengan pihak pengacara, dengan Ketua Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia, dan para pakar forensik, diputuskan untuk pelaksanaan ekshumasi di Jambi dilaksanakan pada hari Rabu besok," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo seusai prarekontruksi kasus penembakan Brigadir J di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022), dikutip dari Kompas TV.
Sehari sebelumnya, Dedi menyampaikan bahwa Polri akan menggandeng sejumlah dokter forensik dari luar internal kepolisian dalam otopsi ulang ini.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang," tuturnya, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Sudah Diberikan Formalin, Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Makan Waktu Lebih Lama
Total 10 dokter forensik terlibat dalam otopsi ulang jenazah Brigadir J, tiga dokter dari Polri dan tujuh lainnya dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia.
Salah satu dokter forensik yang terlibat, Baety Adhayati, menyatakan, tim akan bekerja cermat dan teliti untuk menelaah hasil otopsi pertama serta saat melakukan otopsi kedua.
Dokter forensik lainnya, Erni Situmorang, menerangkan, otopsi kemungkinan bisa berlangsung lebih lama karena jenazah Brigadir J diformalin.
"Mungkin lebih lama dari biasanya. Biasanya 2 jam. Ini bisa 3-4 jam karena sudah diformalin. Kita harus membersihkan dulu karena kalau terisap bisa kanker paru-paru," jelasnya di RSUD Sungai Bahar, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Ungkap Misteri Kematian Brigadir J, 10 Dokter Forensik Dilibatkan dalam Otopsi Ulang
Proses otopsi ulang ini diawali dengan ekshumasi atau penggalian kembali makam. Usai diangkat, peti jenazah akan dibawa ke RSUD Sungai Bahar.
"Tim forensik akan berada di sana (makam). Sesudah itu akan berangkat ke mari (RSUD Sungai Bahar)," terang Erni, dikutip dari Kompas TV.
Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso menilai, otopsi ulang ini sangat penting dalam pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
Sejumlah pertanyaan seputar tewasnya Brigadir J akan dijawab tuntas lewat otopsi ulang.
"Lewat otopsi ulang ini, publik akan tahu sebab kematian Brigadir Yosua, waktu kematiannya, dan apa yang terjadi serta luka apa yang terjadi sebelum ia meninggal," bebernya saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Dengan dilibatkannya tim forensik dari eksternal Polri, Sugeng yakin otopsi bakal berjalan obyektif.
"Pasti, dong, bisa obyektif. Ini karena mereka saling mengawasi. Mereka itu kan semuanya sebagai dokter yang terikat pada kode etik. Mereka harus saling mengontrol dan mengawasi," paparnya.
Baca juga: Otopsi Ulang Brigadir J Dilakukan Rabu, 7 Anggota Keluarga Dilibatkan