Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Hari Usai Kematiannya, Brigadir J Akan Diotopsi Ulang, Mampukah Teka-teki Terpecahkan?

Kompas.com - 27/07/2022, 06:47 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Jenazah Brigadir J atau atau Nofriansyah Yosua Hutabarat akan diotopsi ulang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (27/7/2022).

Otopsi ini berjarak 20 hari dari kematiannya.

Menurut keterangan polisi, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan sesama anggota Polri, Bharada E, di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.

Usai jenazah dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, keluarga mengaku melihat sederet kejanggalan di tubuh Brigadir Yosua, di antaranya luka sayatan dan lebam.

Baca juga: Pengacara Brigadir J Laporkan Dugaan Pembunuhan Berencana dan Peretasan Ponsel Keluarga ke Bareskrim

Dari temuan luka-luka selain luka tembak itu, muncul dugaan bahwa Brigadir J merupakan korban pembunuhan berencana.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan, dugaan penyiksaan itu tampak dari sejumlah luka, seperti hantaman benda tumpul dan sayatan benda tajam di jasad Brigadir J. Luka-luka tersebut terdapat di bagian mata, hidung, bibir, belakang telinga, dan kaki kanan.

Ia menuturkan, bagian perut Brigadir J juga tampak membiru, sedangkan jari tangannya patah.

"Kita menduga adanya tindak pidana penyiksaan yang membuat seseorang kehilangan nyawa," ujarnya, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Minta Jenazah Brigadir J Diotopsi Ulang, Keluarga: Rahangnya Bergeser, Kami Tak Terima Disebut Mati karena Peluru

Terkait temuan-temuan itu, keluarga melaporkan dugaan pembunuhan berencana terhdap Brigadir J ke Bareskrim Polri. Pelaporan dilakukan oleh Kamaruddin Simanjuntak pada Senin (18/7/2022).

Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak, menerangkan, keluarga tak terima Yosua disebut meninggal karena terjangan peluru.

"Tentu kita tidak terima ya karena disebut mati karena peluru. Tapi, di tubuh dia (Brigadir J) ditemukan luka sayatan, pukulan benda tumpul, dan rahangnya bergeser," ucapnya, Senin (18/7/2022).

Keluarga lantas meminta polisi untuk mengotopsi ulang jenazah Brigadir J.

"Untuk membuktikan kalau memang Yosua mati ditembak, maka perlu otopsi dan visum ulang," ucapnya.

Baca juga: Titik Terang Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J, 7 Dokter Forensik Eksternal Dilibatkan

 

Lampu hijau otopsi ulang akhirnya diberikan oleh Polri. Tanggal pun telah ditentukan.

"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, untuk pelaksanaan ekshumasi harus dilaksanakan sesegara mungkin. Komunikasi Pak Dir (Dirtipidum Bareskrim Polri) dengan pihak pengacara, dengan Ketua Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia, dan para pakar forensik, diputuskan untuk pelaksanaan ekshumasi di Jambi dilaksanakan pada hari Rabu besok," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo seusai prarekontruksi kasus penembakan Brigadir J di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022), dikutip dari Kompas TV.

Sehari sebelumnya, Dedi menyampaikan bahwa Polri akan menggandeng sejumlah dokter forensik dari luar internal kepolisian dalam otopsi ulang ini.

"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang," tuturnya, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Sudah Diberikan Formalin, Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Makan Waktu Lebih Lama

Total 10 dokter forensik terlibat dalam otopsi ulang jenazah Brigadir J, tiga dokter dari Polri dan tujuh lainnya dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia.

Salah satu dokter forensik yang terlibat, Baety Adhayati, menyatakan, tim akan bekerja cermat dan teliti untuk menelaah hasil otopsi pertama serta saat melakukan otopsi kedua.

Dokter forensik lainnya, Erni Situmorang, menerangkan, otopsi kemungkinan bisa berlangsung lebih lama karena jenazah Brigadir J diformalin.

"Mungkin lebih lama dari biasanya. Biasanya 2 jam. Ini bisa 3-4 jam karena sudah diformalin. Kita harus membersihkan dulu karena kalau terisap bisa kanker paru-paru," jelasnya di RSUD Sungai Bahar, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Ungkap Misteri Kematian Brigadir J, 10 Dokter Forensik Dilibatkan dalam Otopsi Ulang

Proses otopsi ulang ini diawali dengan ekshumasi atau penggalian kembali makam. Usai diangkat, peti jenazah akan dibawa ke RSUD Sungai Bahar.

"Tim forensik akan berada di sana (makam). Sesudah itu akan berangkat ke mari (RSUD Sungai Bahar)," terang Erni, dikutip dari Kompas TV.

Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso menilai, otopsi ulang ini sangat penting dalam pengungkapan kasus kematian Brigadir J.

Sejumlah pertanyaan seputar tewasnya Brigadir J akan dijawab tuntas lewat otopsi ulang.

"Lewat otopsi ulang ini, publik akan tahu sebab kematian Brigadir Yosua, waktu kematiannya, dan apa yang terjadi serta luka apa yang terjadi sebelum ia meninggal," bebernya saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Dengan dilibatkannya tim forensik dari eksternal Polri, Sugeng yakin otopsi bakal berjalan obyektif.

"Pasti, dong, bisa obyektif. Ini karena mereka saling mengawasi. Mereka itu kan semuanya sebagai dokter yang terikat pada kode etik. Mereka harus saling mengontrol dan mengawasi," paparnya.

Baca juga: Otopsi Ulang Brigadir J Dilakukan Rabu, 7 Anggota Keluarga Dilibatkan

 

Di samping itu, agar kasus ini bisa terang benderang, IPW meminta tim forensik bisa menyampaikan laporan hasil otopsi ke publik.

"Mungkin enggak bisa segera, ya. Paling enggak tidak boleh lebih dari tiga hari, paling lama seminggulah disampaikan ke publik," sebutnya.

Kasus kematian Brigadir J ini juga disoroti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia berpesan agar kasus ini diusut tuntas secara transparan.

"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," tandasnya di sela kunjungannya di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi 2 Kali Soroti Kasus Tewasnya Brigadir J: Usut Tuntas, Jangan Ada yang Ditutup-tutupi

Menurut Jokowi, transparansi dibutuhkan supaya masyarakat tidak ragu terhadap kasus ini.

"Itu penting agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga.

"Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," ucapnya.

Baca juga: Mengungkap Fakta Baru Penembakan Brigadir J, Transkrip Percakapan Terakhir hingga Otopsi Ulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com