PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang Sumatera Barat mencari Bapak Angkat Anti Stunting (BAAS) untuk menekan angka stunting di daerah tersebut.
"Bagi yang ingin menjadi bapak angkat bisa menghubungi pihak kelurahan, kecamatan, atau ke kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)," ujar Kepala DP3AP2KB Kota Padang Editiawarman, Selasa (19/7/2022) melalui telepon.
Editiawarman menjelaskan, bapak angkat tersebut nantinya akan memberikan bantuan kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting sebesar Rp15.000 per hari.
Baca juga: Cegah Kerawanan Pangan dan Stunting, Baznas Semarang Serahkan 1.000 Kaleng Daging Kurban
Dana bantuan tersebut diserahkan ke tim pendamping keluarga (TPK) yang kemudian diteruskan ke penerima.
"Selain itu nanti kami juga akan bekerja sama dengan Baznas. Untuk bapak angkat ini, kami juga akan berkolaborasi dengan organisasi-organisasi yang bersedia bekerja sama dengan pemerintah. Jadi selain individu juga organisasi bisa menjadi bapak angkat ini," ujarnya.
Dikatakan Editiawarman, hingga Juni 2022, sebanyak 1.002 atau 18,9 persen dari jumlaah balita di Padang mengalami stunting.
"Angka tersebut berdasarkan rilis BKKBN sebelumnya dan diverifikasi ulang sampai Juni lalu. Kami sendiri menargetkan di bawah 14 persen," katanya.
Baca juga: Balita Stunting di Garut Capai 31.923, Pemkab Siapkan Rp 6 Miliar untuk Makanan Tambahan
Selain membentuk BAAS, pihaknya menyiapkan program lainnya mulai dari hulu hingga ke helir.
"Kalau dari hulu itu mulai memberikan intervensi atau edukasi dari calon pengantin. Seperti memberikan pengetahuan kondisi harus siap untuk melahirkan," tutur dia.
Sedangkan untuk hilirnya saat bayi sudah lahir, bagaimana untuk mengatasinya.
"Salah satunya adalah intervensi perbaikan gizi, pola asuh, dan sanitasi air bersih," tutup dia.