Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu PMI Ilegal, Berutang Rp 10 Juta untuk Pergi ke Malaysia hingga Nyaris Tenggelam di Perjalanan

Kompas.com - 16/07/2022, 10:08 WIB
Idham Khalid,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Sama tekong katanya, kapal akan diisi 15 orang, tapi kok malah 30 orang dalam hati saya banyak sekali, kita duduk berhimpitan, berdesakan, kaki jongkok saking kebanyakan penumpang," tutur Herman, Jum'at (15/7/2022).

Diingatnya, ia berangkat usai Isya, melalui jalur semak-semak. Setelah berhasil naik, boat  melaju pesat dengan kecepatan tinggi.

Namun di tengah jalan, salah satu mesin kapal mati, sehingga harus terhenti.

"Salah satu mesin kapal ini mati, karena terkena kayu, terus nakhoda menghubungi rekannya minta mesin bantuan, kita tunggu mesin bantuan itu cukup lama," kata Herman.

Saat menunggu mesin bantuan tersebut, nakhoda mematikan  mesin yang tidak rusak, sehingga mengakibatkan kapal mulai kemasukan air perlahan-lahan.

Selang beberapa saat, kapal pembantu datang. Namun saat itu, omongan nakhoda tidak sesuai perkataan awal untuk menggantikan mesin. 

Baca juga: Cerita Sumaini Menanti Kabar Suami, PMI Ilegal Korban Kapal Tenggelam di Perairan Batam

Nakhoda malah loncat untuk kabur dengan kapal bantuan tersebut.

"Sial si nakhoda ini loncat, dia mau kabur meninggalkan kita semua dalam kondisi seperti itu, kapal udah mau tenggelam," kata Herman.

Melihat nakhoda loncat melarikan diri, dirinya bersama korban lainnya ikut loncat berenang meraih kapal bantuan tersebut.

"Kita juga akhirnya ikut beramai-ramai loncat berenang menuju kapal bantuan itu, dan kita berpegang di bagian bahu kapal, kita sempat terseret saat jalan mau kabur. Namun karena kebanyakan yang berpegang di kapal tersebut akhirnya kapal itu juga tenggelam," kata Herman.

Mengetahui kapal tersebut juga tenggelam, para penumpang kemudian berenang kembali menuju kapal yang mengangkut semula untuk berpegangan.

"Gelap gulita di tengah laut, panik sambil teriak minta tolong, kita berenang kembali ke arah kapal semula. Waktu itu, karena tidak dapat pegangan di kapal, ada juga yang berpegangan di badan temannya," kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Berlakukan 'Contraflow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Berlakukan "Contraflow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com