Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Muda Tipu Warga Balikpapan, Modus Jual Beli Sepatu Buttonscarves

Kompas.com - 16/07/2022, 09:35 WIB
Ahmad Riyadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Seorang wanita, FS (25 tahun) berinisial FS dilaporkan para korbannya di Polda Kaltim pada Jumat (15/7/2022). FS dilaporkan lantaran melakukan penipuan permodalan dan penjualan barang fiktif yakni sepatu merk Buttonscraves.

Kuasa Hukum korban, Adi Wiranata mengatakan, dua orang kliennya yakni MF dan Ika tertipu FS. 

“Kami sedang mendampingi korban-korban penipuan, yang mana saudari Ika dan saudara MF tertipu terkait jual beli, modusnya menjual barang namun tidak datang barangnya,” ujarnya kepada awak media.

Baca juga: Pemuda di Balikpapan Jadi Spesialis Curanmor, Motor Curiannya Disimpan di Kos

Adi menjelaskan awal mula penipuan. Saat itu Ika ditawari pelaku melalui media sosial Instagram.

Dari sini keduanya saling bertukar pesan untuk melakukan transaksi sepatu merk buttonscarves yang dijual pelaku Rp 1,5 juta.

Ika yang tergiur bahkan dua kali melakukan pembelian, sehingga total kerugiannya sebesar Rp 3 juta.

“Korban Ika sudah dua kali melakukan transfer untuk membeli barang. Nominalnya Rp 3 jutaan untuk korban Ika dan Muhammad Fitri sekitar Rp 1,5 juta. Tapi kalau di laporkan bulan Maret (kasus permodalan) itu kerugian sampai Rp 850 juta," tutur dia. 

"Tapi yang bulan Maret belum masuk kuasa kami, itu terkait permodalan usaha seperti sepatu, jilbab, dan sebagainya,” tambah dia.

Baca juga: Harga Cabai Meroket hingga Rp 200.000 Per Kg, Warga di Balikpapan: Naiknya Tidak Karuan

Adi berharap, FS dilaporkan sebagai efek jera pelaku untuk tidak meneruskan perbuatannya. Ia juga berharap muncul korban lainnya yang ingin mengadukan hal seperti Ika dan Muhammad Fitri.

“Jika kalian merasa menjadi korban, silahkan melaporkan pelaku,” tuturnya.

Sementara itu, MF mengaku cukup mengenal pelaku. Sebab FS merupakan teman SD.

MF tertipu saat FS tiba-tiba menawarkan barang melalui Instagram untuk membeli sepatu merk Buttonscarves. FS mengaku dirinya salah beli, sehingga ia meminta Fitri membeli barangnya.

“Pelaku ini kebetulan teman sekolah waktu SD, tiba-tiba dia kirim pesan untuk menawarkan barang. Alasannya barangnya tidak sesuai yang dia mau dan dia menawarkan barangnya ke saya lalu saya mau. Setelah itu saya transfer Rp1,5 juta tapi barangnya tidak sampai dan uang pun tidak sampai,” ungkapnya.

Baca juga: 6 Warga Balikpapan Positif Virus Varian BA5

MF mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menagih barang yang ia beli ataupun mengembalikan uang.

Mulai dari mendatangi rumah FS hingga menghubunginya melalui telepon, namun FS selalu berkelit. Sebulan berlalu, MF pun akhirnya melaporkan temannya itu ke Polda Kaltim.

“Saya melapor ini karena khawatir ada korban lain. Sebab dia menjanjikan barang akan dikirim besok atau lusa tapi nggak ada. Saya sudah coba nagih ke rumahnya tapi selalu alasan, saya hubungi juga nggak ada respons baik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com