Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Ibu RF, Anaknya Tewas Dipukuli Sesama Napi Anak di Tahanan

Kompas.com - 14/07/2022, 08:15 WIB
Rachmawati

Editor

 

Tubuh penuh luka lebam, petugas sebut panas dalam

AS (34), kakak kandung RF juga menceritakan hal yang sama. Saat keluarga datang ke LPKA Masgar di Kabupaten Pesawaran, kondisi adiknya sudak kritis.

"Kami datang kondisi adik kami sudah kritis, sudah enggak bisa bangun, enggak bisa ngomong," kata AS usai pemakaman korban, Rabu (13/7/2022).

AS juga membenarkan jika ditemukan sejumlah luka lebam di tubuh adiknya yang dirawat di rumah sakit.

"Ada luka lebam di tangan dan kaki, di wajah, punggung, dan beberapa titik lain," kata AS.

Sementara kakak perempuan RF, NO (30) mengatakan adiknya adalah sosok yang baik dan manja karena merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Baca juga: Detik-detik Napi Anak Tewas di Lampung, Polisi Masih Selidiki Dugaan Penganiayaan

Menurut NO, ia kerap mendengar cerita dari adiknya jika sering mendapat penganiayaan dari sesama tahanan.

Selama 45 hari menjalani hukuman, RF selalu trauma dan selalu memegangi kepalanya.

"Jadi dari cerita adik saya saat masuk sampai dengan meninggal dunia ini adik saya ini selalu digebukin terus di dalam lapas," kata NO.

Saat kondisi adiknya kritis, pihak sipir memberitahu jika adiknya hanya sakit panas dalam.

Namun saat dicek di Rumah Sakit Ahmad Yani (RSAY), keluarga mendapati banyak luka di tubuh Rio.

Baca juga: Detik-detik Napi Anak Tewas di Lampung, Polisi Masih Selidiki Dugaan Penganiayaan

"Pada gigi geraham itu merah seperti disogok. Sebelum meninggal memang korban ini tidak bisa ngomong," kata NO.

Ia mengatakan sang adik mengalami kekerasan fisik seperti di bagian kepala memar, lengannya disundut rokok, sampai pahanya lemas hingga kaki lumpuh.

Padahal seminggu sebelum kejadian, kondisi adiknya baik-baik saja saat dijenguk keluarga.

NO bercerita, petugas menjelaskan jika kondisi adiknya sakit dan sering buang air besar.

"Kaki RF itu lumpuh sebelah dan tidak bisa ngomong, badan memar akibat digebukin," kata NO.

Baca juga: Diduga Dianiaya Sesama Tahanan, Napi Anak di Lampung Tewas, Keluarga: Banyak Luka Lebam

NO pun meminta kepada pihak LPKA Kelas II A Lampung untuk menindak para pelaku dan memberikan hukuman setimpal.

"Kami tidak diterima adik kami dilakukan seperti ini hingga meninggal dunia," kata dia.

"Jadi hukum mereka (pelaku) yang menewaskan adik kami, harus ada perlakuan seadil-adilnya untuk adik kami," tegas NO.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri), Tribun Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com