KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur mendata ada 21 santri yang mengundurkan diri dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang.
Sebagai Informasi, Kanwil Kemenag Jatim mendata total santri yang berada di Ponpes Shiddiqiyyah yaitu 998 orang.
Pada tingkat Ula berjumlah 309, tingkat Wustho 465, dan tingkat Ulya 224 santri. Ditambah dengan Istiadatul Maqosid Al Quran atau IMQ 166 santri.
Santri yang disebutkan tidak diketagorikan karena ada santri datang yang mengikuti pengajian, majelis taklim dan thoriqoh, dan total santri yang bermukin di ponpes adalah 1.166 orang.
Jumlah santri yang mengundurkan diri tersebut belum final, karena hingga saat ini pihaknya masih menunggu data terbaru.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Jatim akan memfasilitasi para orangtua yang ingin memindahkan anaknya dari Ponpres Shiddiqiyyah Jombang.
Baca juga: Izin Ponpes Shiddiqiyyah Batal Dicabut, Wali Santri: Terima Kasih, Pak Presiden
Hal ini imbas dari kasus penangkapan MSAT tersangka pencabulan santri yang merupakan anak Kiai Jombang di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatiim, Mohammad As'adul Anam menyatakan bantuan untuk hal tersebut.
"Kalau memang orang tua minta difasilitasi pindah ke kabupaten kota mana, kami akan mengarahkannya. Tapi kalau menarik diri, kami ingin anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan," ujarnya dikutip dari Tribunnews, Rabu (13/7/2022).
Namun jika orangtua menarik anaknya dan tidak melanjutkan pendidikan di sana, ini juga menjadi kewenangan dan hak orangtua serta santri.
Meski demikian, para santri yang menetap masih menjalankan aktivitas seperti biasanya.
"Ada orang tua menyampaikan tetap konsisten anak-anaknya dipondokkan di sini dan tidak mau menarik kembali," ungkapnya.
Dia berharap agar para santri dapat menjalankan aktivitas dengan tenang dan orangtua tidak khawaitr. Serta keadilan terus ditegakkan untuuk para korban kasus tersebut.
Baca juga: Izin Ponpes Shiddiqiyyah Batal Dicabut, Pengurus: Kepastian Santri Peroleh Pembelajaran
"Biar bagaimanapun bahwa kejadian itu sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis para santri, dan para ustad. Oleh karena itu, kalau kemudian para santri atau orang tua menarik atau tidak kembali melanjutkan pendidikan disitu, maka menjadi kewenangan orang tua atau santri," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Orangtua yang Ingin Pindahkan Anaknya dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Akan Difasilitasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.