Dalam konteks penembakan yang dilakukan anaknya sebanyak lima kali, tapi tembakannya meleset, Samuel mengaku kurang mempercayai informasi itu.
"Anak saya itu lebih tinggi dari lawannya (Prada E) Tidak mungkin tembakannya meleset, padahal jarak tembak dekat. Karena dia terbaik, makanya diminta mengawal petinggi Polri. Dua orang lawan seperti Prada E, bisa dihadapinya," kata Samuel.
Untuk itu, dia memohon kepada Kapolri, untuk memberikan keadilan dengan membuka rekaman CCTV dan mengembalikan handphone anaknya yang hilang dan membentuk TPF.
Selanjutnya memberikan keluarganya rasa aman. Pasalnya semenjak pagi tadi, anak dan isterinya mengalami peretasan di hanphone pribadi.
"WhatsApp dan Facebook anak dan isteri saya diretas. Kalau saya baru siang ini. Kami tidak bisa lagi mengaksesnya," kata Samuel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.