Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkostrad dan Danjen Kopassus Hadiri Pelantikan Pengurus Kadin NTT, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/07/2022, 06:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen Iwan Setiawan menghadiri pelantikan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Senin (11/7/2022).

Acara pelantikan digelar di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT. Pengurus Kadin NTT masa bakti 2021-2026 ini dipimpin Bobby Lianto sebagai ketua dengan 150 dewan pengurus harian.

Hadir juga mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Purnawirawan Doni Monardo, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca juga: Pemprov NTT Sebut Kenaikan Tiket TN Komodo Melalui Proses Kajian

Kedua jenderal aktif itu duduk di barisan kursi paling depan dan diperkenalkan oleh pembawa acara.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengungkapkan alasannya hadir dalam pelantikan bersama para jenderal TNI.

"Kenapa hari ini saya hadir bersama para jenderal, mulai jenderal aktif sampai pensiunan, karena saat ini kita lagi berperang melawan pandemi dan ekonomi," ujar Arsjad.

Baca juga: Ketua Kadin Kalbar Ditangkap Sejak Maret, Berkas Perkaranya Masih Bolak-balik

Menurut Arsjad, saat ini yang dihadapi oleh semua pihak, termasuk Kadin, bukan perang menggunakan senjata api, sehingga perlu dukungan dan kerja sama dengan TNI.

"Kita ingin hadapi perang ekonomi bersama TNI, agar kita bisa merdeka secara ekonomi yang tentu berdampak pada kesejahteraan masyarakat," kata Arsjad.

Pada kesempatan itu, Arsjad juga menyampaikan apresiasi atas sejumlah langkah yang telah diambil oleh Bobby Lianto dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua Kadin NTT.

“Kita apresiasi Pak Bobby Lianto kerena sudah melakukan kerja-kerja nyata,” katanya.

Tantangan konsumsi kelor

Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menantang ketua Kadin NTT untuk mempromosikan kelor sebagai makanan tambahan.

“Jangan dulu omong yang banyak-banyak nanti tidak jadi, kita fokus satu saja dulu kelor. Buat kelor jadi makan tambahan yang dapat dikonsumsi oleh semua orang,” katanya.

Viktor juga meminta Kadin NTT untuk bisa menyiapkan dan menggarap lahan hingga 500 hektar untuk budidaya kelor.

Baca juga: Merugi karena Pelabuhan Semarang Terendam Rob, Kadin Jateng Minta Pelindo Berbenah

Ketua Kadin NTT Bobby Lianto mengatakan, pihaknya telah merumuskan sejumlah program kerja dan bahkan telah ada yang mulai dilaksanakan.

Satu di antaranya, kata Bobby, dengan mengirimkan produk lokal NTT ke Timor Leste dan Singapura.

“Kami sebelum dilantik bahkan telah melakukan sejumlah program kerja. Puji syukur sejauh ini kami sudah melakukan promosi pangan lokal hingga ke Singapura,” ujar dia.

Bobby mengatakan, Kadin NTT siap membangun sinergitas dengan pemerintah agar tercipta lingkungan usaha yang sehat di wilayah NTT.

"Kadin akan menjadi corong agar produk-produk lokal NTT mendapatkan tempat di pasar-pasar nasional hingga internasional," ujar Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com