Ada beberapa perlengkapan peusijuek yang masing-masing memiliki makna.
Baca juga: 7 Upacara Adat di Bali, dari Ngaben hingga Galungan
Perlengakapan peusijuek, yaitu dedaunan dan rerumputan yang melambangkan keharmonisan, keindahan, dan kerukunan.
Bahan perlengkapan lainnya adalah beras dan padi yang melambangkan kesuburan, kemakmuran, dan kekuatan.
Bahan yang terakhir adalah air dan tepung ketan, sebagai simbol persaudaraan dan ketenangan.
Dalam tata caranya, Tengku akan memercikan air ke kiri dan ke kanan sambari melakukan gerakan-gerakan unik menggunakan dedaunan dan rerumputan.
Beras dan padi akan ditaburkan, sementara tepung dan ketan akan dioleskan di telinga kanan dan kiri pada orang-orang yang memiliki acara peusijuek.
Dalam beberapa prosesi peusijuek ada juga penyelenggara yang menyiapkan bahan-bahan lain, seperti buah talam, kue, tempat cuci tangan, dan tudung saji.
Tahap selanjutnya, tengku akan memanjatkan doa-doa kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya dilimpahkan kedamaian, keselamatan, dan dimudahkan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa.
Proses terakhir dari upacara adat peusijuek adalah para tamu memberikan memberikan uang pada orang yang menyelenggarakan peusijuek.
Baca juga: 5 Upacara Adat Jawa Timur, dari Ungkapan Syukur hingga Kalender Jawa
Pemberian uang dilakukan jika peusijuek ditujukan untuk calon jemaah haji, acara sunatan, atau pernikahan.
Upacara adat dengan unsur agama dipegang teguh oleh masyarakat Aceh hingga kini.
Proses upacaranya harus dipimpin Tengku atau Umi Chik yang mendalami ilmu agama tinggi supaya dapat memanjatkan doa kesejahteraan, keselamatan, dan kedamaian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber:
bobo.grid.id dan www.antaranews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.