Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dinggung Rantau Pandan Bungo", Tradisi Memanen Madu di Jambi yang Nyaris Punah

Kompas.com - 04/07/2022, 17:35 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Sebagian besar tradisi dan kearifan lokal mulai tergerus zaman dan kondisinya nyaris punah, tak terkecuali sastra lisan Dinggung di Dusun Rantau Pandan Kabupaten Bungo, Jambi.

Jumlah penutur asli tradisi Dinggung Rantau Pandan Bungo dapat dihitung jari. Kebanyakan penutur asli didominasi orang tua yang usianya sudah lebih dari 60 tahun.

"Sastra lisan dinggung berdasarkan kajian vitalitas, mengalami kemunduran," kata Ketua TIM Revitalisasi Sastra Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Ristanto kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Berkunjung ke Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, Galian Bekas Tambang Disulap Jadi Lahan Konservasi

Untuk menjaga tradisi tersebut, Kantor Bahasa Provinsi Jambi melakukan kegiatan revitalisasi yang melibatkan 43 orang berusia 12-18 tahun dan lima orang guru master sastra lisan dinggung.

Sejak Februari 2022, para guru ini mengajari generasi-generasi muda tentang tradisi Dinggung.

Acara ini pun diakhiri dengan penyerahan penutur muda dinggung kepada Pemkab Bungo pada Sabtu (2/7/2022) di Rantau Pandan, saat pementasan maestro dan penutur muda.

Menurut Ristanto, kegiatan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepakatan antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Pemerintah Kabupaten Bungo.

Mengenal sastra lisan dinggung

Salah satu guru sastra lisan bernama Sobri mengatakan, dinggung merupakan warisan leluhur yang menunjukkan kearifan masa lalu dalam menjaga ekosistem. Misalnya, saat mengambil madu tidak harus menebang batang pohon sialang.

Dikutip dari laman resmi Taman Nasional Bukit Duabelas, pohon Sialang merupakan sebutan untuk berbagai jenis pohon yang menjadi “rumah” bagi lebah madu hutan bersarang.

Pohon Sialang biasanya adalah pohon yang dapat tumbuh sangat besar dan tingginya melebihi pepohonan lain di sekitarnya dengan bentuk fisik batangnya lurus meninggi.

Sobri menjelaskan, sebelum madu diambil dari pohon sialang, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.

Mulai dari mempersiapkan perkakas, menentukan pemanjat batang sialang, mengajak bujang-gadis (pemuda) sebagai pengambil madu sialang rayo, hingga tuo gadih (mak gadis, ibu remaja putri) mengajak anaknya untuk mengambil madu sialang bersama-sama.

"Anak gadih berpamitan untuk mengambil madu. Setelah disetujui oleh tuo gadis maka sudah bisa berangkat," kata Sobri.

Sesampainya di pohong sialang yang sudah dipilih, pemanjat mulai mempersiapkan perkakas seperti membuat tunam untuk mengusir lebah di batang sialang.

Kemudian, pemanjat menyiapkan wadah madu, menyiapkan ambung sebagai perkakas untuk menyimpan barang-barang, membawa tikar, rantang, dan membersihkan area pohon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com