Morowali Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Morowali pada tahun 2013 lalu. Usianya saat ini akan menginjak 9 tahun pada 23 Oktober 2022 nanti.
Sebagai kabupaten muda, Morowali Utara punya kekayaan sumber daya alam yang luar biasa selain nikel.
"Morowali Utara itu punya potensi yang sangat luar biasa sumber daya alamnya. Kita punya minyak bumi, biji besi, punya granit, punya marmer, kemudian hasil hutan kita punya rotan, kayu, gaharu, damar," ujar Delis.
Untuk hasil laut, lanjut dia, selain tangkapan ikan, Morowali Utara juga sebagai penghasil rumput laut.
Sementara di bidang pertanian dan perkebunan daerahnya mengandalkan karet dan sawit.
"Rata-rata perusahaan sawit dan karet besar ada di sana," ujar dia.
Morowali Utara, lanjut dia, juga punya potensi dalam pengembangan jagung dan nilam.
Tanaman nilam umumnya dimanfaatkan bagian daun untuk diekstraksi minyaknya dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, serta digunakan pada industri kosmetik.
"Produksi nilam kita hampir menyaingi Aceh," ujar dia.
Selain itu, potensi di sektor pariwisata daerah ini juga menjanjikan dengan keindahan alam yang masih belum tersentuh.
Baca juga: Strategi Bupati Kendal Pulihkan Ekonomi akibat Pandemi dengan 4 Pilar Ini
"Nah, ini potensi yang hari ini dimiliki Morowali Utara. Tentunya sebagai kabupaten yang masih sangat muda, maka perlu bagaimana memaksimalkan potensi yang ada untuk mensejahterakan rakyat," tambah dia.
Namun, wajah sebagai kabupaten yang kaya itu belum tercermin dari kondisi daerah.
Bupati yang menjabat sejak 2021 itu menuturkan, masih terdapat jalan yang rusak dan perumahan yang kumuh.
Jika hanya mengandalkan APBD untuk membangun Morowali Utara akan sulit.
Karenanya, pihaknya juga membuka keran investasi untuk mempercepat pembangunan, selain mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat.