Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tanggapan Pemkab dan DPRD Nunukan soal Permintaan Petani Sawit Jual TBS ke Malaysia

Kompas.com - 02/07/2022, 10:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Kritikan DPRD

Anggota DPRD Nunukan Andi Krislina mengaku miris dengan jawaban pemerintah atas keluhan para petani kelapa sawit Sebakis.

Dia menilai, jika saklek dengan aturan pada Permentan Nomor 1 Tahun 2018 di Pasal 4 tentang penerimaan hasil TBS ke PKS hanya mitra dan plasma yang diterima, maka aturan ini tidak berpihak ke masyarakat.

"Bicara aturan harga hanya diberlakukan bagi petani plasma dan kemitraan, tidak perlu lagi terucap. Petani itu bukan menanam baru saja, sudah bertahun-tahun dan terlanjur ditanam ini barang. Yang harus kita pikir, sebaiknya kelompok tani kita apakan, sehingga tidak menangis seperti hari ini," kata anggota Komisi III DPRD Nunukan ini.

Ia menegaskan, jika diserahkan ke aturan, petani kelapa sawit Nunukan tidak bisa apa apa.

Begitu juga apabila dibenturkan dengan kenyataan bahwa buah kelapa sawit mereka, bukan berjenis Tenera.

"Lalu apakah pemerintah daerah hanya bicara aturan yang dengan kata lain, ‘ya sudah, kita tidak bisa bantu kamu, terima saja kenyataan’ Bukan itu yang masyarakat mau," imbuh dia.

Ia menegaskan, kelapa sawit jenis Dura sudah tertanam lama dan menjadi sumber penghidupan mereka.

Baca juga: Dua WNI di Ladang Sawit Malaysia Jadi Korban Pembunuhan Warga Negara Filipina

Tanaman itu juga merupakan bibit bantuan dari program yang pemerintah daerah lakukan pada era Bupati pertama Nunukan.

"Kita duduk di sini bukan seolah-olah berkata mereka melanggar aturan, ngapain duduk capek-capek bahas itu? Yang mau masyarakat dengar, Dinas Pertanian langkahnya apa? Mereka tidak menuntut harga luar biasa, tapi tidak kemudian harganya langsung terjun bebas begitu," ucap dia.

Butuh respons cepat pemerintah daerah sebagai eksekutor untuk duduk bersama membahas permasalahan khususnya bagi petani mandiri ini.

Terlebih aturan dalam Permentan 2018 yang mensyaratkan adanya satu persen hasil perusahaan dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Poin tersebut bisa menjadi dasar bahwa perusahaan tidak boleh egois.

"Kalau jawabannya bukan tanggung jawab kami, bukan urusan kami, terus bagaimana? Harus ada cerita yang dibawa pulang mereka karena kita belum bisa memberikan pembuktian singkat. Setidaknya ada upaya kita, saya yakin Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kita cukup cerdas untuk mencari solusi masalah ini," kata dia.

Anggota DPRD Nunukan, Welson sebagai pemimpin rapat mengatakan, Pemerintah harus bergerak cepat dan bertindak sigap.

Mereka harus menjadi tameng dan menyuarakan masalah ini dengan lantang ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Yang tak kalah penting, mereka harus memiliki tim untuk mengontrol aliran TBS di tingkat pengepul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com