Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Jadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, Bupati Nabire: Kami Siapkan Kantor Gubernur Sementara

Kompas.com - 29/06/2022, 14:56 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bupati Nabire, Mesak Magai, menyambut baik rencana pemerintah menjadikan Kabupaten Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah. Menurutnya, Nabire merupakan daerah yang strategis untuk dijadikan sebagai ibu kota.

Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah menyepakati Kabupaten Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) pemekaran tiga provinsi di Papua.

“Ini merupakan anugerah dari Tuhan, karena Kabupaten Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah. Nabire juga merupakan daerah yang strategis untuk penempatan ibu kota Provinsi Papua Tengah di Kabupaten Nabire,” kata Mesak kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Tiga Ibu Kota Provinsi DOB Papua Ditetapkan: Nabire, Merauke, dan Jaya Wijaya

Mesak mengatakan, penetapan Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah ditargetkan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

 

Menurut Mesak, para bupati tidak pernah berjuang untuk terwujudnya Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua. Mesak menyebut, pemekaran itu dilakukan pemerintah pusat karena melihat kondisi tanah Papua dari sisi politik, ekonomi dan pembangunan, setelah menetapkan perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 2001 menjadi UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Provinsi Papua.

“Atas kebijakan pemerintah pusat, maka kita sebagai aparat pemerintah di daerah wajib dan harus mengamankan kebijakan dan keputusan dari pemerintah pusat. Karena ini tujuan dan harapan pemerintah pusat untuk menyejahterakan masyarakat Papua,” tuturnya.

Baca juga: Tersangka Korupsi Rp 2,4 M di Pegadaian Nabire Meninggal, Kejati Papua Kejar Aset Pelaku

Meskipun penetapan ibu kota Provinsi Papua Tengah di Nabire, Mesak menyebut masih ada kelompok masyarakat yang menolak DOB. Menurutnya, ada dua kelompok masyarakat di Nabire yang menolak DOB Provinsi Papua Tengah. Selain itu, ada juga masyarakat di pesisir pantai Nabire yang memilih untuk bergabung ke wilayah Papua Utara atau wilayah adat Saireri.

Mesak menjelaskan, selama ini masyarakat selalu menyoroti tentang pelayanan publik, seperti kesehatan di rumah sakit dan puskesmas-puskesmas, jaminan keamanan, pembangunan infranstruktur seperti jalan dan jembatan. Tidak hanya itu, pengusaha Papua di Nabire juga menyoroti tentang keberpihakan pemerintah terhadap orang asli Papua (OAP) dalam kegiatan fisik yang selama ini dikelola di Pemda Nabire.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com