Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Putri Cempo Solo Jalani Uji Coba Operasional Tahap Pertama

Kompas.com - 29/06/2022, 07:50 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Kota Solo, Jawa Tengah, akhirnya diuji coba operasional pada Selasa (28/6/2022).

Uji coba sempat mengalami kemunduran pada April 2022, lalu, karena proses loading mesin dan masa pandemi Covid-19.

Dalam uji tahap pertama ini, baru beroperasi empat mesin dari delapan mesin yang akan beroperasi penuh pada Desember 2022. Sedangkan satu mesin mempu menghasilkan listrik setara 800 Kva (kilovolt ampere).

Baca juga: PLTSa Putri Cempo Ditolak Walhi Jateng, DPRD Solo: Kalau Minta Dihentikan Tidak Masuk Akal

Rencananya, pada Januari 2023, akan menghasilkan listrik serta dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) sekitar 5 megawatt.

Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Elan Syuherlan, kontraktor pelaksana proyek PLTSa Putri Cempo mengatakan ada beberapa tahap yang dilalui sampah dengan sistem gasifikasi.

"Sampah masuk ke pembakaran. Kemudian masuk ke junction box dari junction box masuk ke siklon. Lalu masuk ke back filter jadi saringan udara untuk membersihkan singgahnya dari saringan udara masuk," kaya Elan Syuherlan saat ditemui di PLTSa Putri Cempo.

"Kemudian, ke head exchanger untuk menurunkan temperatur. Setelah itu baru dilakukan filter halus untuk nyaring saringan harus partikel-partikel halus disaring setelah bersih masuk ke mesin gas engine generator genset," lanjutnya.

Pembakar ini memperlukan 545 ton sampah per hari. Dengan kombinasi dari sampah baru dan sampah lama yang ada komposisinya sampah baru hanya 350 ton dan sisinya sampah lama.

Selama melakukan uji coba, Elan telah mencatat beberapa evaluasi, yang perlu diperbaiki dan penyempurnaan operasionalnya.

Baca juga: PLTSa Putri Cempo Solo Tak Kunjung Beroperasi, Menteri ESDM Berikan Penjelasan

"Evaluasi untuk perbaikan penyempurnaan tentu banyak tapi saya nggak bisa sebutin satu persatunya. Tapi masalah loading sampah, proses pembuangannya, dan sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani menjelaskan untuk ketersediaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, sekitar beberapa tahun kedepan.

"Sampah-sampah lama itu hanya bisa dimanfaatkan dikisaran antara 5 sampai 10 tahun. Di kota Solo itu hanya sekitar 300-an ton padahal butuh 300 sampai 350 ton per hari," jelas Ahyani, saat di PLTSa Putri Cempo, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Kondisi Bukit Putri Cempo Gresik yang Longsor Mengkhawatirkan, 1 Kafe Dibongkar

Untuk mengantisipasi kekurangan sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, bakal kerjasama kabupaten se-Soloraya.

"Akan kami lakukan penjajakan terutama daerah-daerah yang berdekatan dengan kita ya seperti Palur, kemudian Kartosuro, Boyolali. Sebelah barat sama Karanganyar sebelah utara atau Sukoharjo pun bisa," jelasnya.

Ahyani nantinya, sampah milik daerah tetangga tidak perlu buang sampah di TPS atau TPA Daerah. Melainkan dibuah di Solo melalui PLTSa Putri Cempo untuk menghasilkan listrik secara mendiri terus menerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com