Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bayar Utang Uang Makan di Warung, Kantor PT Adhi Karya di Lembata Disegel

Kompas.com - 28/06/2022, 16:46 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Kantor PT Adhi Karya yang berada di Perumahan Tanah Merah, Kabupaten Lembata, NTT disegel warga setempat, Senin (27/6/2022).

Penyegelan ini dilakukan karena beberapa mandor perusahaan pelat merah itu belum melunasi utang uang makan dan minum kepada seorang pemilik warung bernama Elsa Ndapamerang.

Elsa yang kecewa langsung menyegel kantor tersebut bersama kerabatnya.

Saat penyegelan mereka membawa beberapa potongan balok dan memasang plang di jendela dan pintu kantor.

Baca juga: Mediasi Gagal, Perkara Nasabah Gugat Bank BUMN Rp 5 Miliar di Lembata Berlanjut

"Total utang makan minum PT Adhi Karya senilai Rp 113 juta. Namun, baru dibayar senilai Rp 24 juta. Sisa yang mereka belum bayar sampai hari ini Rp 89 juta lebih," ujar Elsa kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).

Elsa menuturkan, sudah lebih dari sebulan ia menagih utang kepada pihak perusahaan.

Bahkan, ia dijanjikan oleh seorang perwakilan perusahaan bahwa utang tersebut akan dilunasi. Namun hingga kini hasilnya nihil 

"Bulan Januari lalu mereka bayar Rp 15 juta itu juga kita desak setengah mati. Terus bayar lagi Rp 9 juta. Yang punya utang paling banyak itu namanya Mas P, dia mandor saat kerja di Waisesa," katanya.

Baca juga: Warga Lembata Diminta Tak Terpancing Hoaks soal Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Elsa mengaku beberapa kali melaporkan ke kepolisian terkait utang tersebut. Namun polisi meminta masalah tersebut diselesaikan secara damai.

"Kami sudah lapor ke polisi sampai di SPKT empat kali, di sana (kantor polisi) juga mereka janji untuk lunasi, tapi kami ditipu sampai sekarang," tuturnya. 

Tanggapan perusahaan

Heri Nofiansyah, penanggung jawab pembangunan gedung perumahan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISAH) Tanah Merah mengaku, sudah mendengar persoalan utang piutang itu.

Hanya saja, lanjutnya, masalah utang makan minum itu terjadi di lokasi perumahan relokasi Waisesa, tempat Elsa berjualan.

Baca juga: Hendak Menyadap Nira, Warga Lembata Tabrak Ular Sepanjang 3 Meter di Jalan Setapak

Meski demikian, Heri berjanji akan melaporkan persoalan tersebut ke kantor pusat.

"Karena polemik ini menyeret nama baik dan citra PT Adhi Karya maka saya akan membantu menyampaikan ke kantor pusat di Jakarta agar secepatnya diselesaikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com