Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gipo, Kukang Liar Bergigi Ompong yang Jadi Korban Perburuan Liar

Kompas.com - 25/06/2022, 09:49 WIB
Rachmawati

Editor

Kukang kerap diburu secara ilegal, kemudian diselundupkan dan diperdagangkan sebagai hewan peliharaan. Padahal, kukang masuk ke dalam kategori satwa yang dilindungi di Indonesia.

Pemburu menangkap satwa tersebut dengan berbagai metode, mulai dari tembakan senapan angin hingga dijaring.

Baca juga: Akhir Kasus Penyelundupan Satwa Langka Kukang di Sumbar, Pelaku Dihukum 1,5 Tahun Penjara, 2 Kukang Dilepasliarkan

Umumnya ketika sampai ke tangan pedagang, gigi kukang dicabut secara paksa untuk menghindari gigitannya yang berbisa.

Menurut IAR Indonesia, kini semakin sulit untuk memonitor perdagangan satwa primata ini karena modus perdagangan yang dulunya dilakukan di pasar-pasar, kini mulai merambah ke dunia daring.

Harga jual kukang di pasaran berkisar di angka Rp 500.000.

“Motif dari pemburu, ya jelas ekonomi. Dari end user (pembeli), ya buat pemeliharaan, mungkin karena mereka lucu dan ngga terlalu besar,” kata dokter Imam kepada VOA.

IAR Indonesia juga mengindikasi adanya penyelundupan satwa kukang ke luar negeri.

“Dulu pernah ada kasus perburuan kukang di Jawa sudah siap dikirim, ada 79 individu. Biasanya dibawa ke China,” kata dokter Imam.

Baca juga: Pelaku Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap Polda Riau, Kukang hingga Kuku Harimau Turut Disita

Bukan Hewan Peliharaan

Kukang masuk ke dalam ordo primata golongan prosimians atau primata terdahulu yang lebih primitif dan masih menyerupai hewan.

Hewan ini berbeda dengan orang utan atau monyet ekor panjang yang merupakan primata simians yang karakteristiknya lebih dekat dengan manusia.

Satwa nokturnal ini hidup di hutan sekunder yang biasanya dekat atau berbatasan langsung dengan perkebunan manusia.

Di habitatnya mereka memiliki fungsi penjaga ekologi penting, karena selain memakan getah pohon dan buah, satwa omnivora ini juga pemakan serangga.

Baca juga: Terlihat Menggemaskan, Gigitan Kukang Asal Indonesia Ini Beracun dan Mematikan

Penangkapan liar kukang berpotensi mengganggu ekologi hutan karena secara alami kukang berperan sebagai pembasmi hama serangga.

Pakar Satwa UGM Wisnu Nurcahyo mengingatkan hakikat satwa liar adalah untuk hidup di habitat liarnya.

“Di alam dia punya daya untuk mempertahankan diri dengan perilaku makan untuk meneyembuhkan diri sendiri," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com