Kecelakaan
Medi menambahkan, pemerintah provinsi sebelumnya mengusulkan perbaikan jalur Sitinjau Lauik, terutama di Panorama I dan II, karena rawan kecelakaan dan macet.
Rata-rata frekuensi kecelakaan di jalur itu 50 kali setahun.
Adapun jalan nasional itu merupakan jalur utama kendaraan pengangkut hasil bumi dan bahan pokok dari arah timur Sumbar, seperti Dharmasraya dan Jambi, menuju Pelabuhan Teluk Bayur dan ibu kota Sumbar.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, dalam kunjungannya tahun lalu, meminta kajian rencana pembangunan Jembatan Layang Sitinjau Lauik dipercepat.
Ia berharap jembatan layang mulai dibangun tahun depan dan selesai pada 2024 (Kompas, 9/4/2021).
”Kondisinya layak untuk dibangun. Sejak tahun 2012 sudah direncanakan, sudah ada feasibility study (studi kelayakan). Jadi, kami me-review. Saya minta review-nya harus dipercepat. Paling tidak tahun depan bisa di-groundbreaking, tahun 2024 selesai,” kata Suharso, Kamis (8/4/2021), seusai mengunjungi tikungan Panorama I Sitinjau Lauik, jalan nasional Padang-Solok, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.
Untuk membaca artikel secara lengkap, silakan klik: Opsi Jembatan Layang Batal, Geometri Jalur Sitinjau Lauik Dibenahi Mulai 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.