Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mariana Menangis Saksikan Reka Ulang Pembunuhan Suaminya, Pelaku Sering Makan Gratis di Warungnya

Kompas.com - 18/06/2022, 08:58 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Mariana Ludji (35), warga Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tak kuasa menahan tangisnya.

Mariana berulang kali menangis saat menyaksikan lima dari delapan tersangka melakukan reka ulang seluruh aksi mereka menganiaya suaminya, Buche Timo, hingga tewas.

"Saat kejadian saya sudah tidur karena sudah larut malam. Saya baru dikabari pada pukul 03.00 Wita. Saat saya datang suami saya sudah dimuat (dievakuasi) dengan mobil pikap," ujar Mariana Ludji, kepada sejumlah wartawan, Jumat (17/6/2022).

Mariana mengaku sangat terpukul ketika datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik Kota Kupang dan mendapati sang suami sudah terbujur kaku.

"Hati saya hancur karena Buche meninggalkan saya dan satu orang anaknya," kata Mariana lirih.

Wanita asal Kabupaten Sabu Raijua itu mengaku tidak dendam dengan para pelaku. Namun, ia masih sakit hati dan belum bisa menerima kenyataan.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Guru di Kupang, Ternyata Ini Peran Istri Kepsek yang Jadi Tersangka

Ia makin terpukul saat mengetahui salah satu pelaku adalah orang yang sering bertandang ke rumahnya.

"(Tersangka BA) Tian saya kenal karena sering datang ke rumah," ungkapnya.

Ia makin sakit hati karena selama ini BA sering makan gratis di warung mereka.

"Kebetulan suami saya jualan makanan dan Tian sering ambil makanan tanpa membayar," ujar Mariana.

"Suami saya salah apa sehingga mereka tega aniaya dan bunuh suami saya," kata Mariana lagi.

Ia juga sedih karena anak tunggalnya kehilangan sosok sang ayah.

"Air mata ini belum kering. Ada tersangka yang sering merasakan kebaikan suami saya tapi justru mereka tega membunuh dia," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com