Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Anak Bunuh Diri di Lapas, KPAI Kunjungi LPKA Bengkulu

Kompas.com - 14/06/2022, 21:41 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasa Putra mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) klas II Bengkulu, pasca meninggalnya seorang anak didik YYP (18) karena bunuh diri, Selasa (13/6/2022).

Jasa Putra menyatakan, pihak berwenang diharapkan mampu memberikan kererangan yang sejelas-jelasnya pada publik apa sesungguhnya terjadi dibalik peristiwa bunuh dirinya YYP di LPKA.

"Setelah berita duka Indonesia yang begitu masif dari Jawa Barat, KPAI juga dihantarkan berita duka di Bengkulu, untuk takziyah ke adik YYP 18 tahun yang diduga bunuh diri di tahanan, pasca sehari diterima di Lapas LPKA Kelas II Bengkulu," ujar Jasa Putra dalam rilisnya pada kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Sehari Masuk Penjara, Seorang Anak Didik LPKA Kelas II Bengkulu Tewas Gantung Diri

"Tentu penting dipotret lebih jauh kasus ini, agar tidak ada lagi anak-anak yang baru tinggal sehari di Lapas kemudian memilih bunuh diri," ungkap Putra.

"Seringkali, anak-anak yang berhadapan dengan hukum, melakukan (tindakan kriminal) itu karena ada dorongan kuat dari pihak lain atau ada kasus sebelumnya yang menjebak anak dalam perlakuan salah," lanjut Jasa Putra.

Anak Berhadapan Hukum (ABH)

Jasa Putra mengungkap, data Pemprov Bengkulu pada 2021 ada 80 kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH), diantaranya anak-anak menjadi pelaku kriminalitas.

Menurut laporan pekerjaan sosial Bengkulu, anak-anak korban dirujuk ke dinas sosial, sedangkan untuk anak-anak pelaku berada di Bapas Bengkulu.

Laporan Dinas Sosial Kota Bengkulu Rosminiarti, kasus ABH meningkat dari 65 kasus di 2020, sekarang 80 kasus di 2021. Yang bisa diintervensi Dinsos 50 ABH. Latar belakang anak ABH didahului menjadi korban KDRT dan korban kekerasan seksual.

Ini senada dengan survei KPAI di lembaga rehab seluruh Indonesia masih mempunyai tantangan dalam pendampingan, memperkuat SDM dan anggaran, termasuk pasca keluar Lapas, di mana saat sudah kembali ke keluarga atau proses reintegrasi, yang kadang sudah jauh dari jangkauan lembaga.

Ada pula anak -anak yang menjalani masa pidana sampai setahun keluarganya tidak pernah datang.

"Karena kalau tidak terawasi dengan baik, anak-anak akan terseret dalam kondisi yang lebih buruk. Tentu ini menjadi kerjabersama yang harus ditindaklanjuti, agar anak-anak di Bengkulu memiliki rasa aman, masa depan yang lebih baik," demikian Jasa Putra.

Baca juga: Sakit Lambung Tak Kunjung Sembuh, Nenek di Pemalang Ditemukan Bunuh Diri

Sebelumnya diberitakan, Seorang Anak Didik (Andik) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) klas II Bengkulu inisial YYP (18) ditemukan tewas gantung diri di ranjang kamarnya, Sabtu (11/6/2022).

YYP merupakan terpidana perkara pencurian dipidana 1 tahun 10 bulan penjara. Korban masuk ke LPKA pada Jumat (10/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com