Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Pendukung Khilafatul Muslimin Harus Direhabilitasi: Mereka Korban Propaganda dan Doktrin

Kompas.com - 14/06/2022, 00:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah pengurus kelompok Khilafatul Muslimin diringkus polisi. Penangkapan terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Salah satunya di Kota Cimahi, Jawa Barat. Tiga pentolan Khilafatul Muslimin di Cimahi yang diciduk, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiganya dijerat dengan Pasal 107 KUHP tentang makar terhadap pemerintahan yang sah.

Penetapan tersangka ini merupakan buntut aksi konvoi khilafah di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat pada 29 Mei 2022.

Baca juga: Kena Pasal Makar, 3 Pentolan Khilafatul Muslimin Cimahi Terancam 15 Tahun Penjara

Tak hanya pengurus, pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, juga turut dicokok.

Ia diamankan di wilayah Bandar Lampung oleh tim khusus Polda Metro Jaya, Selasa (7/6/2022).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, berdasar hasil penangkapan, polisi menemukan dugaan bahwa Khilafatul Muslimin berupaya menggantikan ideologi Pancasila dengan khilafah.

Baca juga: Ditangkap Polda Metro Jaya, Pimpinan Khilafatul Muslimin 2 Kali Terjerat Kasus Terorisme

Terkait keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin, pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, memberikan padangannya.

Stanislaus menuturkan, dirinya mengapresiasi Polri atas penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja.

“Saya mengapresiasi karena yang ditangkap ini adalah tokoh ideolognya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

Menurut Stanislaus, pimpinan maupun pentolan-pentolan tersebut berperan penting dalam propaganda dan doktrinasi pendukung Khilafatul Muslimin.

“Massa pendukung mereka sebenarnya adalah korban propaganda dan doktrin dari pemimpin Khilafatul Muslimin,” ucapnya.

Baca juga: Menguak Konvoi Khilafatul Muslimin, Ada Apa di Baliknya?

Kini, setelah penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin, yang menjadi “pekerjaan rumah” pemerintah adalah bagaimana cara merehabilitasi para pendukung kelompok tersebut.

“Perlu intervensi ideologi supaya mereka kembali ke Pancasila,” ungkapnya.

Namun, Stanislaus menilai, tidak mudah mengubah ideologi seseorang. Dalam merehabilitasi, perlu adanya pendekatan yang intens dan momentum.

Baca juga: Soal Khilafatul Muslimin, Pengamat: Mereka Gunakan Cara Nonkekerasan untuk Sebarkan Ideologinya

Ia berpandangan, tokoh agama dan pemimpin masyarakat berperan penting untuk bisa merangkul mereka kembali.

“Perlu kolaborasi, bahkan melibatkan guru bila sosok yang direhabilitasi masih bersekolah,” tuturnya.

Dalam rehabilitasi tersebut, sambungnya, perlu adanya penanaman ideologi Pancasila.

“Jika sudah kuat, mereka tidak mudah terpapar ideologi lain,” tuturnya.

Baca juga: Setelah Lampung Selatan, Papan Nama Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung Juga Dicopot

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com