KOMPAS.com - Kisah pria asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang diduga hilang karena diculik, viral di media sosial.
Ia adalah Sunaryo (47), warga Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Kabupataten Wonogiri. Sunaro hilang sejak Rabu (27/5/2022) usai shalat tawarih.
Saat itu ia mengembalikan mobil yang digadaikan orang di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.
Di hari kejadian, Rabu malam usai shalat tarawih, Sunaryo pamit ke istrinya untuk mengantar ke tempar rekannya di wilayah Kecamatan Girimarto.
Baca juga: Gadai Mobil Orang, Sunaryo Tiba-tiba Hilang, Keluarga Diancam dan Dimintai Tebusan Rp 40 Juta
Namun hingga Kamis (28/4/2022), Sunaryo tak kunjung kembali ke rumah dan membuat istrinnya cemas.
Cemas tak kunjung pulang, istri korban sempat menanyakan keberadaan Sunaryo melalui pesan WhatsApp.
Saat itu pesan sang isteri dibalas melalui nomor WA Sunaryo dalam bentuk teks yang menyebut korban berada di Karanganyar untuk urusan mobil.
Keesokan paginya Jumat (29/4/2022), kata Andi, telepon seluler istri korban mendapatkan pesan masuk dari nomer handphone Sunaryo. Isinya meminta uang sebesar Rp 4 juta.
Baca juga: Longboat dan Tongkang Tabrakan di Sungai Kapuas, Seorang Awak Kapal Hilang
Terhadap permintaan itu, keluarga korban mulai curiga lantaran biasanya bila meminta uang Sunaryo selalu mengirim dalam bentuk pesan suara.
Khawatir terjadi hal buruk pada Sunaryo, keluarga memutuskan mencari Sunaryo ke rekan bisnisnya di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.
Di Desa Semagar, keluarga bertemu dengan orang yang menggadaikan mobil ke Sunaryo. Orang itu menyatakan sudah menerima mobil yang dikembalikan Sunaryo dan memberi uang tebusan gadainya.
Setelah itu Sunaryo diantar ke Terminal Jatipurno dan ada urusan lain.
“Katanya Sunaryo diantar ke terminal karena ada urusan jual beli mobil Honda Jazz,” kata kerabat Sunaryo.
Baca juga: Tim Cari Bocah yang Hilang Saat Helikopter Jatuh di Area Curam di Mimika
Menurut Andi, keluarga sudah mencari keberadaan Sunaryo ke berbagai tempat, namun tidak ada yang mengetahuinya.
Tak hanya jalur lapor resmi, keluarga juga meminta bantuan orang pintar namun hingga kini tak ada hasil.
Andi bercerita setelah Sunaryo hilang, pihak keluarga menerima pesan ancaman yang meminta uang hingga Rp 40 juta.
Pesan tersebut masuk ke ponsel keluarga pada 3 Mei 2022.
“Tanggal 3 Mei 2022 lalu ada pesan WA yang masuk ke nomer handphone keluarga isinya meminta uang tebusan Rp 40 juta bila ingin saudara kami Sunaryo selamat,” ujar Andi, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Cuaca Buruk, Diduga Jadi Penyebab Jatuhnya Helikopter di Timika, 10 Penumpang Selamat, 1 Anak Hilang
Dalam pesan juga tersebut pengirim mengancam akan menghilangkan nyawa Sunaryo jika keluarga melapor ke polisi.
Pihak keluarga membalas pesan tersebut dan meminta foto atau berkomunikasi langsung dengan Sunaryo.
Sehari setelahnya, 4 Mei 2022, pihak keluarga kembali mendapatkan pesan SMS dari nomor Sunaryo yang intinya meminta agar keluarganya tak melibatkan polisi.
Bahkan pengirim pesan mengancam keselamatan keluarga korban bila nekat melaporkan polisi. Anehnya, kata Andi, pesan itu dikirim dari nomor ponsel Sunaryo yang sudah sebulan lebih hilang.
Baca juga: Helikopter Pengangkut Pasien Jatuh di Mimika, 10 Orang Selamat, 1 Anak Hilang
Khawatir terjadi sesuatu, keluarga memutuskan melaporkan kasus itu ke Polres Wonogiri pada hari yang sama.
Hanya saja, sejak dilaporkan, keluarga sama sekali belum diperiksa untuk diambil keterangannya di Polres Wonogiri.
Padahal keluarga korban sudah memberikan seluruh data terkait hilangnya Sunaryo.
Andi mengatakan, setelah Sunaryo hilang selama sebulan, pihak keluarga sempat mendapatkan kabar penemuan mayat yang diduga korban. Namun ternyata kabar tersebut tidak benar.
"Keluarga juga sering mendapatkan informasi hoaks terkait keberadaan Sunaryo,” jelas Andi.
Baca juga: 10 Hari KM Putra Masbaur dan 2 ABK Hilang di Laut Maluku
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono yang dikonfirmasi terpisah menyatakan polisi sudah menangani kasus ini.
“Kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polres Wonogiri. Apabila ada ancaman atau pemerasan kepada keluarga korban kami harap segera melapor ke polres akan kami tindak lanjuti,” jelas Iwan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.