Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya: Daya Tarik dan Harga Tiket

Kompas.com - 10/06/2022, 14:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya merupakan obyek wisata yang terletak di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai Situs Karanganyar.

Di tempat ini, wisatawan dapat melihat peninggalan Kerajaan Sriwijaya serta prasasti sebagai
kerajaan terbesar se-Asia Tenggara.

Daya Tarik Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya menyimpan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, mulai puing-puing hingga prasasti yang dibuat pada masa kerajaan terbesar se-Asia Tenggara ini.

Kawasan ini memiliki banyak peninggalan bersejarah berupa barang-barang untuk kegiatan sehari-hari masyarakat pada zaman dulu, seperti tembikar, keramik, manik-manik, dan struktur bata yang ditemukan oleh para arkeolog.

Beberapa barang berasal dari Tiongkok, seperti Dinasti Qing, Yuan, Tang, maupun Song. Barang tersebut ditemukan, saat Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya akan dibangun.

Pendopo utama Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan DOK. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota PalembangDOK. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang Pendopo utama Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan DOK. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kolam dan kanal buatan manusia.

Jaringan kanal tersebut sebagai salah satu bukti berdirinya pusat Kerjaan Sriwijaya. Di tengah kolam, terdapat Pulau Nangka dan Pulau Cempaka. Pulau Nangka dikelilingi parit yang terhubung dengan Sungai Musi.

Baca juga: Menelusuri Jejak Sejarah di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Keberadaan kanal ini memeperkuat dugaan bahwa lokasi ini dulunya merupakan Kerajaan Sriwijaya berdasarkan Prasasti Tuo.

Isi Prasasti Talang Tuo adalah Sriwijaya membuat taman yang dilengkapi dengan bendungan dan kolam-kolam.

Museum Sriwijaya terletak di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Museum ini mengangkat tema tentang Kerajaan Sriwijaya.

Koleksi-koleksi yang dipamerkan dibagi dalam dua jenis, yaitu Arkeologi dan Keramologika. Sedangkan, penataan koleksi ditampilkan menurut urutan kronologis, yaitu masa Pra Sriwijaya, Sriwijaya, dan Pasca Sriwijaya.

Pulau Cempaka, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Sumatera SelatanDOK. Gunawan Kartapranata via WikipediaDOK. Gunawan Kartapranata via Wikipedia Pulau Cempaka, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Sumatera SelatanDOK. Gunawan Kartapranata via Wikipedia

Museum Sriwijaya banyak menyimpan koleksi prasasti. Selain itu, ada koleksi arca dan keramik. Koleksi khas museum ini adalah arsitektur Candi Bumiayu yang berlatar belakang agama Hindu. Selebihnya, koleksi museum bercirikan agama Buddha.

Harga Tiket Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Desember 1994. Peresmian dilakukan setelah pembangunan dan pengembangan situs.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara

Untuk menikmati koleksi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, wisatawan hanya perlu membayar tiket sebesar Rp 5.000 per orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com